Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Kota Pangkalpinang bekerjasama sama dengan AJI Indonesia dan Google News Initiative sukses menggelar training prebunking cek fakta yang diikuti puluhan jurnalis se-Bangka Belitung selama dua hari di Bangka city hotel Pangkalpinang.

Training yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan trainer cek fakta dan prebunking AJI Indonesia yang mengulas pentingnya mengenali berita hoax, indikasi pelaku dan tips menghentikan penyebarannya.

"Jurnalis menjadi garda terdepan dalam menangkal pemberitaan hoax," kata Riki Surian salah satu nara sumber di training ini, usai memaparkan materi tentang  berita hoax, disinformasi, misinformasi dan malinformasi kepada para peserta training di Pangkalpinang, Minggu.

Arsito, trainer pakar prebunking dan debunking ini juga menjelaskan dan memberi praktek langsung kepada peserta terkait bagaimana mengenali perbedaan prebunking dan debunking serta memberi praktek langsung kepada peserta dengan membuat video prebunking per kelompok.

"Semua video sudah ang dibuat sudah masuk kategori prebunking, meski ada sedikit kekurangan," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua AJI Pangkalpinang, Barlyanto mengatakan pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas Jurnalistik menghadapi dinamika informasi digital hang sangat pesat, terlebih semakin maraknya penyebaran informasi hoax di media sosial.

"Melalui pelatihan ini diharapkan para jurnalis semakin paham mengenali ciri-ciri berita hoax yang beredar dam dapat menangkal penyebarannya," harap Barly.

Ia menambahkan, bekerjasama dengan Google News Initiative dan AJI Indonesia, AJI  Pangkalpinang juga akan terus rutin menggelar pelatihan dan training Cek Fakta meski sebelumnya sudah dua kali digelar di Pangkalpinang.

"Training ini akan rutin kita gelar agar kemampuan para jurnalis melakukan cek fakta terus berkembang sehingga bisa diterapkan dan dikuasai," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024