Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat volume sampah dalam bulan suci Ramadhan meningkat mencapai tiga persen dibanding bulan biasa.
"Terjadi peningkatan volume sampah rumah tangga hingga tiga persen, terutama untuk sampah plastik," kata Kepala DLH Bangka Selatan Hefi Nuranda di Toboali, Minggu.
Ia menjelaskan, volume sampah pada hari biasa mencapai 18 ton per hari dan pada awal Ramadhan terjadi peningkatan hingga tiga persen.
"Volume sampah dalam Ramadhan bersumber dari beberapa lokasi dan titik yang dijadikan warga sebagai tempat menjual makanan atau menu berbuka puasa (takjil)," ujarnya.
Ia mengatakan, rata-rata pedagang menggunakan plastik sebagai tempat makanan berbuka puasa sehingga memicu meningkatnya volume sampah.
"Kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana membeli takjil yang cerdas yakni dengan membawa tempat atau wadah sendiri dari rumah," ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, bisa mengurangi penggunaan sampah plastik sebagai tempat makanan atau menu berbuka puasa.
"Tentu saja sangat diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk membawa tempat dari rumah yang bahannya bukan dari plastik," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan volume sampah selalu terjadi dalam bulan Ramadhan seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat.
"Konsumsi masyarakat di bulan puasa meningkat, sehingga memicu tingginya produksi sampah rumah tangga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Terjadi peningkatan volume sampah rumah tangga hingga tiga persen, terutama untuk sampah plastik," kata Kepala DLH Bangka Selatan Hefi Nuranda di Toboali, Minggu.
Ia menjelaskan, volume sampah pada hari biasa mencapai 18 ton per hari dan pada awal Ramadhan terjadi peningkatan hingga tiga persen.
"Volume sampah dalam Ramadhan bersumber dari beberapa lokasi dan titik yang dijadikan warga sebagai tempat menjual makanan atau menu berbuka puasa (takjil)," ujarnya.
Ia mengatakan, rata-rata pedagang menggunakan plastik sebagai tempat makanan berbuka puasa sehingga memicu meningkatnya volume sampah.
"Kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana membeli takjil yang cerdas yakni dengan membawa tempat atau wadah sendiri dari rumah," ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, bisa mengurangi penggunaan sampah plastik sebagai tempat makanan atau menu berbuka puasa.
"Tentu saja sangat diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk membawa tempat dari rumah yang bahannya bukan dari plastik," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan volume sampah selalu terjadi dalam bulan Ramadhan seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat.
"Konsumsi masyarakat di bulan puasa meningkat, sehingga memicu tingginya produksi sampah rumah tangga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024