Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjajaki kerja sama industri hilirisasi kaolin dengan sebuah perusahaan yang berasal dari China atau Tiongkok guna membuka lapangan kerja bagi masyarakat di daerah itu.
"Investornya adalah dari pabrik kaolin terbesar yang berada di China sana," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, kerja sama ini dilakukan guna mendukung program hilirisasi pemerintah pusat sehingga Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Belitung seperti kaolin tidak dikirim sebagai bahan mentah namun sudah menjadi produk turunan.
Ia mengatakan, selain itu, kerja sama industri hilirisasi kaolin ini diharapkan dapat membuka dan menyerap lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat setempat.
Ia menjelaskan, perusahaan kaolin asal China tersebut nantinya akan membuka tiga perusahaannya di Belitung baik yang bergerak di bidang pengelolaan pabrik, eksplorasi (tambang), dan perdagangan.
"Sehingga penyerapan tenaga kerja kami prediksi bisa mencapai 95 persen," ujarnya.
Yuspian menambahkan, perusahaan asal China tersebut mengaku tertarik dengan kualitas kaolin Belitung sebagai salah satu kaolin terbaik di dunia.
"Mereka mengatakan kaolin kita ini "teh best in world" maka kami coba memanfaatkan ini, karena industri kaolin merupakan aset daerah kita yang sudah cukup lama namun selama ini belum kita kelola secara maksimal" katanya.
Dikatakan dia, produk turunan dari industri hilirisasi kaolin tersebut adalah sebanyak 12 macam seperti bahan campuran pembuatan cat tembok, kosmetik kecantikan, dan campuran bahan pembuatan kabel.
"Sehingga ini semua nantinya adalah produk jadi tidak lagi bahan mentah kaolin yang diekspor keluar daerah," ujarnya.
Yuspian menjelaskan, tahapan penjajakan antara pemerintah daerah dan perusahaan kaolin asal China tersebut sebenarnya sudah dilakukan, tinggal tahapan sosialisasi kapasitas pabrik dan pemerintah daerah akan menyampaikan ini secara resmi kepada masyarakat dalam waktu dekat.
"Karena kami menginginkan adanya jaminan investasi, tidak perlu panjang-panjang, saya sampaikan kalau kalian (investor) komit maka jaminan investasinya apa, kami belum bisa menyebutkan berapa jaminan investasi itu, namun jika mereka masuk kami siap fasilitasi," katanya.
Sedangkan untuk lokasi pabrik hilirisasi kaolin tersebut akan berada di kawasan industri sehingga memiliki kesesuaian dengan tata ruang daerah dan tidak ada permasalahan tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan (IUP) maupun permasalahan lahan terkait rencana dibangunnya pabrik industri tersebut.
Ia menjelaskan, saat ini pihak perusahaan sedang melengkapi seluruh dokumen perizinan yang saat ini prosesnya sedang berjalan.
"Tahapannya adalah mereka harus memindahkan alamat kantornya baik di Jakarta atau bahkan luar negeri dipindahkan ke sini, kalau kantor mereka di sana kontribusi ke daerah sedikit, maka nanti akan ada tiga perusahaan mereka di sini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Investornya adalah dari pabrik kaolin terbesar yang berada di China sana," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, kerja sama ini dilakukan guna mendukung program hilirisasi pemerintah pusat sehingga Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Belitung seperti kaolin tidak dikirim sebagai bahan mentah namun sudah menjadi produk turunan.
Ia mengatakan, selain itu, kerja sama industri hilirisasi kaolin ini diharapkan dapat membuka dan menyerap lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat setempat.
Ia menjelaskan, perusahaan kaolin asal China tersebut nantinya akan membuka tiga perusahaannya di Belitung baik yang bergerak di bidang pengelolaan pabrik, eksplorasi (tambang), dan perdagangan.
"Sehingga penyerapan tenaga kerja kami prediksi bisa mencapai 95 persen," ujarnya.
Yuspian menambahkan, perusahaan asal China tersebut mengaku tertarik dengan kualitas kaolin Belitung sebagai salah satu kaolin terbaik di dunia.
"Mereka mengatakan kaolin kita ini "teh best in world" maka kami coba memanfaatkan ini, karena industri kaolin merupakan aset daerah kita yang sudah cukup lama namun selama ini belum kita kelola secara maksimal" katanya.
Dikatakan dia, produk turunan dari industri hilirisasi kaolin tersebut adalah sebanyak 12 macam seperti bahan campuran pembuatan cat tembok, kosmetik kecantikan, dan campuran bahan pembuatan kabel.
"Sehingga ini semua nantinya adalah produk jadi tidak lagi bahan mentah kaolin yang diekspor keluar daerah," ujarnya.
Yuspian menjelaskan, tahapan penjajakan antara pemerintah daerah dan perusahaan kaolin asal China tersebut sebenarnya sudah dilakukan, tinggal tahapan sosialisasi kapasitas pabrik dan pemerintah daerah akan menyampaikan ini secara resmi kepada masyarakat dalam waktu dekat.
"Karena kami menginginkan adanya jaminan investasi, tidak perlu panjang-panjang, saya sampaikan kalau kalian (investor) komit maka jaminan investasinya apa, kami belum bisa menyebutkan berapa jaminan investasi itu, namun jika mereka masuk kami siap fasilitasi," katanya.
Sedangkan untuk lokasi pabrik hilirisasi kaolin tersebut akan berada di kawasan industri sehingga memiliki kesesuaian dengan tata ruang daerah dan tidak ada permasalahan tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan (IUP) maupun permasalahan lahan terkait rencana dibangunnya pabrik industri tersebut.
Ia menjelaskan, saat ini pihak perusahaan sedang melengkapi seluruh dokumen perizinan yang saat ini prosesnya sedang berjalan.
"Tahapannya adalah mereka harus memindahkan alamat kantornya baik di Jakarta atau bahkan luar negeri dipindahkan ke sini, kalau kantor mereka di sana kontribusi ke daerah sedikit, maka nanti akan ada tiga perusahaan mereka di sini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024