Padang (Antara Babel) - Seorang pria tua, Saran (65) terjebak banjir di ladang miliknya yang berada di kawasan Lubuk Minturun, Kota Padang Sumatera Barat.
"Saat berada di ladangnya membuat air sungai meluap akibat hujan deras sehingga membuat dirinya terkepung oleh arus sungai," kata Kepala BPBD PK Kota Padang Rudi Rinaldy di Padang, Senin.
Ia mengatakan tim gabungan dibantu para relawan menurunkan beberapa personel dan perahu karet serta peralatan montenering untuk mengevakuasi lelaki tersebut.
"Tim sudah bergerak melakukan pemantauan di beberapa titik dan khusus untuk melakukan terhadap lelaki tersebut," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Asnedi mengatakan kendala yang menjadi hambatan saat mengevakuasi korban adalah derasnya arus sungai karena risikonya tinggi jika dipaksakan untuk mengevakusi.
"Kami tidak bisa gegabah dalam melakukan evakuasi korban. Jika air sungai sudah mulai surut maka evakuasi segera dilakukan untuk menyelamatkan korban," kata Asnedi.
Ia menerangkan korban yang terjebak banjir tersebut karena berladang di pulau yang terdapat di tengah sungai. Diduga ia tidak menyangka hujan yang lebat dan membuat debit air sungai meninggi dan tak sempat menyelamatkan diri.
"Saat ini kita masih melakukan evakuasi korban mudah-mudahan korban dapat diselamatkan, seluruh personel masih berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkannya," tambahnya.
Kapolsek Koto Tangah Kompol Jon Hendri mengatakan banjir yang terjadi hanya air sungai yang meluap dan tidak menyebabkan genangan air di sekitar lokasi itu.
"Kita masih berupaya mengevakuasi korban bersama BPBD PK Kota Padang, Basarnas Padang dan tim relawan untuk menyelamatkan korban yang terjebak disungai itu," terang Kompol Jon Hendri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saat berada di ladangnya membuat air sungai meluap akibat hujan deras sehingga membuat dirinya terkepung oleh arus sungai," kata Kepala BPBD PK Kota Padang Rudi Rinaldy di Padang, Senin.
Ia mengatakan tim gabungan dibantu para relawan menurunkan beberapa personel dan perahu karet serta peralatan montenering untuk mengevakuasi lelaki tersebut.
"Tim sudah bergerak melakukan pemantauan di beberapa titik dan khusus untuk melakukan terhadap lelaki tersebut," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Asnedi mengatakan kendala yang menjadi hambatan saat mengevakuasi korban adalah derasnya arus sungai karena risikonya tinggi jika dipaksakan untuk mengevakusi.
"Kami tidak bisa gegabah dalam melakukan evakuasi korban. Jika air sungai sudah mulai surut maka evakuasi segera dilakukan untuk menyelamatkan korban," kata Asnedi.
Ia menerangkan korban yang terjebak banjir tersebut karena berladang di pulau yang terdapat di tengah sungai. Diduga ia tidak menyangka hujan yang lebat dan membuat debit air sungai meninggi dan tak sempat menyelamatkan diri.
"Saat ini kita masih melakukan evakuasi korban mudah-mudahan korban dapat diselamatkan, seluruh personel masih berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkannya," tambahnya.
Kapolsek Koto Tangah Kompol Jon Hendri mengatakan banjir yang terjadi hanya air sungai yang meluap dan tidak menyebabkan genangan air di sekitar lokasi itu.
"Kita masih berupaya mengevakuasi korban bersama BPBD PK Kota Padang, Basarnas Padang dan tim relawan untuk menyelamatkan korban yang terjebak disungai itu," terang Kompol Jon Hendri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016