Badan Pengawasan Obat dan Makanan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun ini mencanangkan tiga program keamanan pangan terpadu guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan keamanan pangan di lingkungan masing-masing.

"Program ini kami terapkan salam rangka mempercepat upaya promotif dan preventif hidup sehat untuk meningkatkan produktifitas masyarakat, sekaligus menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit," kata Kepala BPOM Pangkalpinang Agus Riyanto di Pangkalpinang, Rabu.

Menurut dia, program tersebut juga merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 terkait pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat yang perlu dijalankan Badan POM untuk menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat.

"Dalam hal ini pemerintah kemudian mencanangkan tiga program nasional keamanan pangan terpadu. Pertama yaitu pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS), kemudian desa/kelurahan pangan aman dan program pasar pangan aman berbasis komunitas," katanya.

Melalui program itu diharapkan mampu menggugah komunitas sekolah, komunitas desa/kelurahan dan komunitas pasar agar dapat berdaya, berpartisipasi dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan di komunitas masing-masing.

Untuk pelaksanaan program PJAS di Babel dilaksanakan dari tahun 2019 hingga 2023, pada 2019 telah dilakukan intervensi sebanyak 152 sekolah dengan hasil 13 sekolah yang telah mendapatkan piagam bintang keamanan kantin sekolah di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung.

Pada 2020 sebanyak 12 sekolah mendapatkan sertifikat sekolah dengan PJAS aman di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang, pada 2021 telah dilakukan intervensi sebanyak 43 sekolah dan 28 mendapatkan sertifikat sekolah PJAS aman di Kabupaten Bangka.

Berikutnya pada 2022 telah dilakukan intervensi sebanyak 62 sekolah dan 12 sekolah mendapatkan sertifikat sekolah dengan PJAS aman di Kabupaten Belitung, pada 2023 dilakukan intervensi 12 sekolah yang mendapatkan sertifikat sekolah dengan PJAS aman di Kabupaten Bangka Barat.

"Pada tahun lalu kami juga melaksanakan sosialisasi PJAS di 30 sekolah di Kota Pangkalpinang dan 32 sekolah di Belitung Timur," katanya.

Untuk tahun ini, kata dia, sebanyak tujuh sekolah di Pangkalpinang yaitu SD Negeri 03, SD Negeri 10, SD Negeri 15, SD Min 2, SMP Negeri 2, SMK Tunas Karya dan SMK Negeri 5 yang menjadi target PJAS aman.

Untuk program desa/kelurahan pangan aman, BPOM telah menjalankan sejak 2014 sampai dengan tahun ini dengan mengintervensi sejumlah desa/kelurahan.

"Tahun ini dilaksanakan di Kota Pangkalpinang yaitu di Kelurahan Opas Indah dan Gajahmada, pada 2014 kami telah melaksanakan di tiga kelurahan yaitu Bacang, Bukit Merapen dan Paritlalang," katanya.

Program pasar pangan aman berbasis komunitas di Babel telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan beberapa pasar yang sudah diintervensi, pada tahun ini akan dilakukan intervensi terhadap Pasar Pagi Pangkalpinang.

Untuk mengintegrasikan program keamanan pangan ke dalam program lintas sektor perlu dilakukan pertemuan melalui kegiatan advokasi agar dapat dilakukan koordinasi, sosialisasi, sinkronisasi kegiatan tiga program tersebut.

"Dengan begitu diharapkan para pemangku kepentingan dapat melakukan kegiatan terpadu sehingga masyarakat mendapatkan intervensi keamanan pangan yang komprehensif," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024