Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan berbagai potensi desa yang berbasis kearifan lokal, agar program pembangunan tidak menghilangkan tradisi dan budaya.  

"Pembangunan desa itu tidak boleh lepas dari nilai kearifan lokal agar tradisi dan budaya tetap terjaga dengan baik," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.

Bupati meminta para kepala desa dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam membangun desa dengan menggali berbagai potensi sumber daya alam yang ada.  

"Kemajuan suatu daerah tergantung dengan kemajuan desa, namun pembangunan desa tidak boleh menggilas adat, tradisi dan budaya yang berkembang di tengah masyarakat," ujarnya.

Bupati berharap desa bisa dikembangkan sesuai dengan potensinya masing-masing, tidak harus seragam dan dipaksakan sehingga hasilnya tidak optimal.

"Kita ingin desa itu memiliki potensinya masing-masing yang bisa diandalkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Bupati mencontohkan, Desa Namang memiliki potensi sebagai desa agrowisata dan sentra persawahan yang bisa diandalkan untuk memajukan desa dan masyarakat.

"Saya berharap sebanyak 57 desa yang sudah termasuk di dalamnya kelurahan, dapat menggali potensi sumber daya yang ada dan itu tidak mesti harus padi tetapi bisa saja potensi yang lainnya," ujarnya.

Bupati mengatakan, memajukan sebuah kabupaten harus dimulai dari pinggiran yaitu desa karena desa memiliki beragam potensi.

"Kepala desa silahkan memanfaatkan anggaran desa secara optimal untuk meningkatkan pembangunan di berbagai bidang, terutama ekonomi kerakyatan yang berimbas terhadap kesejahteraan warga," ujarnya. 
 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024