Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan pertanian padi sawah di Desa Namang yang berbasis teknologi.

"Sekarang kita dorong para petani menerapkan pola tanam dengan menggunakan teknologi, bukan secara tradisional," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Sabtu.

Ia menjelaskan, saat ini rata-rata para petani menerapkan pola tanam secara tradisional untuk meningkatkan produksi padi.

"Pemerintah daerah berupaya menyalurkan bantuan peralatan pertanian seperti mesin bajak sawah dan mesin giling padi, agar petani lebih melek teknologi," ujarnya.

Algafry Rahman mengatakan, Namang saat ini ditetapkan sebagai desa sentra persawahan dengan luas tanam satu hamparan mencapai 50 hektare.

"Namun produksi padi sawah masih perlu ditingkatkan, maka sistem teknologi harus diterapkan untuk meningkatkan produksi," ujarnya.

Saat ini kata Algafry sistem irigasi atau pengairan sawah petani di Desa Namang sudah bagus, sehingga para petani tidak harus bergantung lagi kondisi alam untuk bisa turun ke sawah.

"Petani tidak lagi mesti mengharapkan sawah tadah hujan yang bergantung dengan kondisi alam untuk bisa menanam dan memanen padi," ujarnya.

Bupati mengatakan, produksi beras lokal saat ini sangat minim untuk memenuhi konsumsi masyarakat sehingga butuh perluasan lahan pertanian padi sawah.

"Kita terus berupaya meningkatkan produksi beras lokal, saat hanya sekitar lima persen produksi beras lokal dan sisanya didatangkan dari luar," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024