Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan komitmen dalam membangun dunia pendidikan yang fokus pada peningkatan kualitas dan pemerataan.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu, mengatakan pendidikan tetap menjadi prioritas dan pada 2025 fokus pada peningkatan kualitas dan pemerataan pembangunan.
"Berbagai program pendidikan sudah kita laksanakan tahun, mencakup infrastruktur, pengembangan tenaga pendidik dan akses pendidikan untuk seluruh masyarakat," katanya.
Algafry menjelaskan, enam program strategis pendidikan akan dilaksanakan pada 2025 yaitu penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas guru, akses pendidikan yang merata, pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi, pendidikan berbasis teknologi dan pembangunan perguruan tinggi.
Penguatan infrastruktur pendidikan, kata Algafry, adalah peningkatan fasilitas pendidikan, seperti renovasi sekolah dan pembangunan ruang kelas baru.
Pembangunan infrastruktur yang memadai kata dia sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.
“Lingkungan yang baik akan berdampak positif pada hasil belajar siswa dan tentu saja infrastruktur pendidikan sangat menentukan semua itu," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kualitas guru ditingkatkan dengan menggelar berbagai pelatihan yang berbasis teknologi digital untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Program sertifikasi guru juga terus berjalan guna memastikan bahwa tenaga pendidik memiliki kompetensi yang sesuai standar nasional.
“Kami ingin setiap guru tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu menjadi pendidik yang inovatif," ujarnya.
Akses pendidikan merata, kata dia, meluncurkan program “sekolah gratis untuk semua” untuk memberikan pendidikan dasar secara gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Program ini didukung dengan pembagian seragam, buku, dan alat tulis secara cuma-cuma.
Di daerah terpencil, pemerintah membangun dua sekolah baru dan menambah tenaga pengajar untuk memastikan anak-anak di wilayah tersebut tidak tertinggal dalam hal pendidikan.
"Demikian juga pendidikan kejuruan dan vokasi dalam rangka menyiapkan generasi muda yang siap kerja," ujarnya.
Dunia pendidikan, menurut dia, harus berbasis teknologi yang menjadi tonggak transformasi pendidikan berbasis teknologi. Beberapa sekolah telah dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer, sementara guru diberikan pelatihan khusus untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk mendirikan kampus di daerah ini, sehingga akses pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi tidak menjadi kendala," ujarnya.