Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai mengembangkan padi varietas Trisakti yang merupakan benih padi unggul guna mewujudkan swasembada beras di daerah itu.
"Kami mulai melakukan sampling untuk penerapan varietas padi baru (padi Trisakti) dengan waktu panen yang lebih cepat dan produksi yang besar," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, padi Trisakti merupakan benih unggul dibudidayakan menggunakan Mikroba Google (Migo) dan tanpa pestisida kimia sehingga lebih sehat dikonsumsi masyarakat.
"Teknik menanam padinya menggunakan teknologi terbaru yakni mikroba tidak menggunakan pupuk sehingga yang dihasilkan adalah padi organik," ujarnya.
Ia mengatakan, rencana budidaya padi Trisakti tersebut akan mulai dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung pada musim tanam waktu dekat.
"Rencananya untuk pertama kali ada seluas lima hektare dulu yang akan kami uji cobakan (piloting) di lokasi persawahan Desa Perpat, Kecamatan Membalong," katanya.
Disampaikan Yuspian, apabila upaya uji coba pengembangan padi Trisakti ini berhasil maka pihaknya akan menerapkan ini secara menyeluruh di sawah petani setempat.
Hal ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas padi petani dan swasembada beras bisa terwujud.
Selain itu, lanjut dia, usia panen padi varietas Trisakti juga lebih pendek hanya membutuhkan waktu 70 hari dibandingkan padi varietas umumnya mencapai 100 hari.
"Karena kalau dari yang sudah dilakukan dan teruji, produksi padi ini jumlahnya jauh lebih besar bisa mencapai 16,5 ton per hektare sementara produksi padi petani di Belitung saat ini hanya empat ton per hektare," ujarnya.
Yuspian menambahkan, rencana pengembangan padi varietas Trisakti ini telah disampaikan dan disosialisasikan kepada para petani di wilayah itu.
"Kami sudah sosialisasikan sejak awal dengan mengadakan pertemuan dengan petani kami mencoba untuk mendatangkan bibitnya sesegera mungkin petani dan penyuluh akan kami latih dengan baik seperti acara cara bertanam padi dengan mikroba dan kami akan lihat hasilnya seperti apa," katanya.
Ia berharap, upaya ini membuahkan hasil dalam mewujudkan rencana swasembada beras di daerah itu.
"Ini adalah sebagai rencana jangka panjang untuk mengatasi inflasi beras selain upaya jangka pendek yang bisa kami lakukan sekarang ini seperti mengatur ketersediaan dan suplai beras di tingkat distributor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami mulai melakukan sampling untuk penerapan varietas padi baru (padi Trisakti) dengan waktu panen yang lebih cepat dan produksi yang besar," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, padi Trisakti merupakan benih unggul dibudidayakan menggunakan Mikroba Google (Migo) dan tanpa pestisida kimia sehingga lebih sehat dikonsumsi masyarakat.
"Teknik menanam padinya menggunakan teknologi terbaru yakni mikroba tidak menggunakan pupuk sehingga yang dihasilkan adalah padi organik," ujarnya.
Ia mengatakan, rencana budidaya padi Trisakti tersebut akan mulai dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung pada musim tanam waktu dekat.
"Rencananya untuk pertama kali ada seluas lima hektare dulu yang akan kami uji cobakan (piloting) di lokasi persawahan Desa Perpat, Kecamatan Membalong," katanya.
Disampaikan Yuspian, apabila upaya uji coba pengembangan padi Trisakti ini berhasil maka pihaknya akan menerapkan ini secara menyeluruh di sawah petani setempat.
Hal ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas padi petani dan swasembada beras bisa terwujud.
Selain itu, lanjut dia, usia panen padi varietas Trisakti juga lebih pendek hanya membutuhkan waktu 70 hari dibandingkan padi varietas umumnya mencapai 100 hari.
"Karena kalau dari yang sudah dilakukan dan teruji, produksi padi ini jumlahnya jauh lebih besar bisa mencapai 16,5 ton per hektare sementara produksi padi petani di Belitung saat ini hanya empat ton per hektare," ujarnya.
Yuspian menambahkan, rencana pengembangan padi varietas Trisakti ini telah disampaikan dan disosialisasikan kepada para petani di wilayah itu.
"Kami sudah sosialisasikan sejak awal dengan mengadakan pertemuan dengan petani kami mencoba untuk mendatangkan bibitnya sesegera mungkin petani dan penyuluh akan kami latih dengan baik seperti acara cara bertanam padi dengan mikroba dan kami akan lihat hasilnya seperti apa," katanya.
Ia berharap, upaya ini membuahkan hasil dalam mewujudkan rencana swasembada beras di daerah itu.
"Ini adalah sebagai rencana jangka panjang untuk mengatasi inflasi beras selain upaya jangka pendek yang bisa kami lakukan sekarang ini seperti mengatur ketersediaan dan suplai beras di tingkat distributor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024