BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang mengklaim jumlah pengeluaran untuk pengobatan peserta hingga saat ini terus meningkat karena semakin banyaknya peningkatan kasus yang dialami para peserta BPJS Kesehatan.

"Data terkini di Bangka Belitung, penerimaannya Rp640 miliar dan pengeluaran mencapai Rp660 miliar jadi ada kelebihan dan kekurangan antara penerimaan dan pengeluaran kita," kata Kabag Perencanaan Keuangan dan Pemeriksaan BPJS Cabang Pangkalpinang, Rara di Pangkalpinang, Jumat.

Selain ada peningkatan di pengeluaran, tunggakan iuran BPJS Kesehatan saat ini untuk peserta mandiri kelas 1-3 mencapai Rp182 miliar dengan jumlah peserta sekitar 200 ribuan orang.

"Itu tunggakan non PBI. Untuk Pemerintah sampai saat ini masih lancar, tidak ada yang berhutang dan tunggakan terbesar ada di kabupaten Bangka," katanya.

Dan besarnya pengeluaran oleh BPJS Kesehatan ini karena BPJS Kesehatan menanggung semua jenis penyakit seperti gagal ginjal, diabetes, jantung, operasi hingga cuci darah.

Baca juga: Adanya Peningkatan Kasus, Pengeluaran BPJS Kesehatan Capai Rp 660 Miliar

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita mengatakan kasus yang terbanyak ditangani BPJS kesehatan adalah kasus cuci darah dan mata.

"Cuci darah ini kita memang sudah diskusi dengan dokternya karena memang sudah ada peningkatan kasus lagi akibat adanya perubahan gaya hidup dari masyarakat sehingga banyak kasus disini," katanya.

Sedangkan kasus lainnya yakni gagal ginjal kronis, hipertensi dan diabetes meletus yang tidak lagi melihat usia karena gaya hidup yang menyebabkan sirkulasi dalam tubuh tidak sehat sehingga kurangnya mengkonsumsi air putih.

"Ada saya kunjungi beberapa pasien cuci darah berumur 16 tahun dan 14 tahun ini sakit karena gaya hidup. Coffeshop yang semakin menjamur ini salah satu pencetus. Saya juga penggemar coffeeshop, tapi kita harus kurangi kadar gula dan soda, perbanyaklah minum air putih agar terhindar dari penyakit kronis," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024