Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi memastikan anak muda Babel bisa ikut bekerja di pabrik timah PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA) yang membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat termasuk putra daerah Babel yang ingin bekerja di perusahaan tersebut.
Dikesempatan ini masyarakat yang berminat dapat memasukan curiculume vitae (CV) ke PT Mitra Stania Prima (MSP) melalui email ataupun mengantar langsung ke kantor yang berlokasi di daerah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Nanti dilihat kompetensi dan klasifikasinya, kalo dilihat memang sesuai nanti akan ada panggilan tetap akan diberdayakan, jadi tolong diluruskan jangan di goreng-goreng karena ini murni kajiannya NKRI, kajian ekonomi, kajian mensukseskan program presiden, kajian meningkatkan nilai harga timah," kata Beliadi kepada ANTARA di Pangkalpinang, Sabtu.
Beliadi juga berharap, pengusutan kasus tata niaga komoditas timah yang saat ini berjalan dapat segera selesai, sehingga perekonomian Babel dapat bangkit kembali.
"Ekonomi Babel segera pulih bisa berjalan, smelter-smelter yang sudah melengkapi izin bisa berproduksi kembali dan perekonomian masyarakat dapat pulih kembali," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Babel tanggapi isu pengembangan bisnis Hashim Djojohadikusumo
Diketahui, Komisaris Utama Arsari Group, sekaligus adik dari presiden terpilih ke-8 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo baru-baru ini melakukan ekspansi bisnis ke sektor hilir produk tambang timah bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia dengan total investasi mencapai Rp400 miliar.
Adapun pembangunan pabrik timah tersebut dilakukan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Nantinya PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk mulai dari kawat solder hingga pasta solder.
Namun, tak sedikit masyarakat mempertanyakan alasan dibalik pemilihan daerah Batam sebagai tempat pembangunan pabrik timah dan bukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Bahkan, tak sedikit masyarakat beranggapan bahwa pengembangan sayap bisnis dari Hashim Djojohadikusumo ini tak lepas dari terpilihnya sang kakak yakni Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Oleh karena itu Beliadi menyangkal isu tersebut karena memang awalnya mereka berencana buka di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) di kawasan industri Sadai, ternyata industri itu dikelola oleh swasta dan sampai saat ini pengelolaannya belum baik dalam pandangan dan kajian banyak investor.
"Beliau berencana buka pabrik timah di kawasan ekonomi suge yang berada di Tanjung Batu, ternyata SK kawasan ekonominya itu belum ada kejelasan," kata Ketua DPC Partai Gerindra Belitung Timur ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dikesempatan ini masyarakat yang berminat dapat memasukan curiculume vitae (CV) ke PT Mitra Stania Prima (MSP) melalui email ataupun mengantar langsung ke kantor yang berlokasi di daerah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Nanti dilihat kompetensi dan klasifikasinya, kalo dilihat memang sesuai nanti akan ada panggilan tetap akan diberdayakan, jadi tolong diluruskan jangan di goreng-goreng karena ini murni kajiannya NKRI, kajian ekonomi, kajian mensukseskan program presiden, kajian meningkatkan nilai harga timah," kata Beliadi kepada ANTARA di Pangkalpinang, Sabtu.
Beliadi juga berharap, pengusutan kasus tata niaga komoditas timah yang saat ini berjalan dapat segera selesai, sehingga perekonomian Babel dapat bangkit kembali.
"Ekonomi Babel segera pulih bisa berjalan, smelter-smelter yang sudah melengkapi izin bisa berproduksi kembali dan perekonomian masyarakat dapat pulih kembali," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Babel tanggapi isu pengembangan bisnis Hashim Djojohadikusumo
Diketahui, Komisaris Utama Arsari Group, sekaligus adik dari presiden terpilih ke-8 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo baru-baru ini melakukan ekspansi bisnis ke sektor hilir produk tambang timah bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia dengan total investasi mencapai Rp400 miliar.
Adapun pembangunan pabrik timah tersebut dilakukan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Nantinya PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk mulai dari kawat solder hingga pasta solder.
Namun, tak sedikit masyarakat mempertanyakan alasan dibalik pemilihan daerah Batam sebagai tempat pembangunan pabrik timah dan bukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Bahkan, tak sedikit masyarakat beranggapan bahwa pengembangan sayap bisnis dari Hashim Djojohadikusumo ini tak lepas dari terpilihnya sang kakak yakni Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Oleh karena itu Beliadi menyangkal isu tersebut karena memang awalnya mereka berencana buka di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) di kawasan industri Sadai, ternyata industri itu dikelola oleh swasta dan sampai saat ini pengelolaannya belum baik dalam pandangan dan kajian banyak investor.
"Beliau berencana buka pabrik timah di kawasan ekonomi suge yang berada di Tanjung Batu, ternyata SK kawasan ekonominya itu belum ada kejelasan," kata Ketua DPC Partai Gerindra Belitung Timur ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024