Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan upaya pencegahan penyebaran penyakit deman berdarah dengue (DBD) setelah empat pasien dilaporkan meninggal dunia.
Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, Boy Yandra, di Sungailiat, Rabu, mengatakan, peningkatan upaya pencegahan penyebaran DBD harus dilakukan dengan serius melibatkan semua unsur masyarakat sehingga tidak ada lagi kasus baru.
"Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk, pemberian serbuk abate dan memperkuat jaringan juru jentik di setiap rumah," katanya.
Berdasarkan data, kata Boy Yandra, terhitung sejak Januari hingga pertengahan Mei 2024 kasus DBD di daerah itu mencapai 112 dengan empat pasien meninggal dunia.
Empat pasien DBD meninggal dunia merupakan warga Kecamatan Sungailiat sebanyak dua orang, serta Kecamatan Pemali dan Kecamatan Riau Silip masing-masing satu orang.
"Saya mengajak peran aktif masyarakat untuk sadar menjaga kebersihan lingkungan, jangan sampai ada genangan air atau tumpukan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, jangan membiasakan menggantungkan pakaian dalam rumah," jelas dia.
Dia berharap dengan pencegahan yang maksimal, kasus penyebaran DBD yang hampir ditemukan di semua kecamatan dapat ditekan.
"Jangan sampai terjadi peningkatan kasus DBD dan jika ada anggota masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala deman supaya segera ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan," kata Boy Yandra yang juga Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, Boy Yandra, di Sungailiat, Rabu, mengatakan, peningkatan upaya pencegahan penyebaran DBD harus dilakukan dengan serius melibatkan semua unsur masyarakat sehingga tidak ada lagi kasus baru.
"Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk, pemberian serbuk abate dan memperkuat jaringan juru jentik di setiap rumah," katanya.
Berdasarkan data, kata Boy Yandra, terhitung sejak Januari hingga pertengahan Mei 2024 kasus DBD di daerah itu mencapai 112 dengan empat pasien meninggal dunia.
Empat pasien DBD meninggal dunia merupakan warga Kecamatan Sungailiat sebanyak dua orang, serta Kecamatan Pemali dan Kecamatan Riau Silip masing-masing satu orang.
"Saya mengajak peran aktif masyarakat untuk sadar menjaga kebersihan lingkungan, jangan sampai ada genangan air atau tumpukan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, jangan membiasakan menggantungkan pakaian dalam rumah," jelas dia.
Dia berharap dengan pencegahan yang maksimal, kasus penyebaran DBD yang hampir ditemukan di semua kecamatan dapat ditekan.
"Jangan sampai terjadi peningkatan kasus DBD dan jika ada anggota masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala deman supaya segera ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan," kata Boy Yandra yang juga Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024