Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuspian melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Perhubungan guna meminta penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Belitung.
"Saya memimpin pertemuan dengan menyampaikan apa yang menjadi keluhan dan keinginan pemerintah daerah dan masyarakat Belitung terkait penerbangan dari dan ke Pulau Belitung," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian ketika dihubungi ANTARA di Tanjung Pandan, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut dirinya didampingi oleh Sekretaris Daerah Belitung MZ Hendra Caya, Kepala Dinas Perhubungan Belitung Ramansyah, Kepala Inspektorat Belitung Paryanta, Kepala BPKAD Belitung, Siska Prorita, Kabag Prokopim Setda Belitung Zakinah, dan Direkrut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang Daniel Alexander.
Rombongan diterima langsung oleh Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI, Putu Eka Cahyadi.
Yuspian mengatakan, pihaknya meminta kepada Kemenhub untuk melakukan penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Belitung.
"Dalam hal ini kami juga berharap penambahan jumlah maskapai dengan harga tiket yang "kompetitif" termasuk meminta adanya penerbangan "business class"," ujarnya.
Selain itu, pihaknya memohon agar dilakukan evaluasi terhadap pencabutan status bandara internasional HAS Hanandjoeddin yang kini menjadi bandara domestik.
"Mengingat hal tersebut sangat berpengaruh terhadap minat investasi, promosi maupun upaya pengembangan pariwisata dalam jangka panjang, menengah, maupun pendek," katanya.
Dikatakannya, Belitung tidak memiliki alternatif transportasi darat maupun laut yang sesuai dengan upaya pengembangan pariwisata di daerah kepulauan sehingga membutuhkan adanya penambahan jumlah penerbangan.
"Kami juga memohon agar dilakukan perubahan penyebutan dan penulisan kata "Tanjung Pandan" (TJQ) menjadi "Belitung" (TJQ) baik di bandara maupun oleh maskapai penerbangan. Hal ini perlu dilakukan agar branding pariwisata Pulau Belitung lebih pas dan sesuai dengan promosi penerbangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Saya memimpin pertemuan dengan menyampaikan apa yang menjadi keluhan dan keinginan pemerintah daerah dan masyarakat Belitung terkait penerbangan dari dan ke Pulau Belitung," kata Pj Bupati Belitung, Yuspian ketika dihubungi ANTARA di Tanjung Pandan, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut dirinya didampingi oleh Sekretaris Daerah Belitung MZ Hendra Caya, Kepala Dinas Perhubungan Belitung Ramansyah, Kepala Inspektorat Belitung Paryanta, Kepala BPKAD Belitung, Siska Prorita, Kabag Prokopim Setda Belitung Zakinah, dan Direkrut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang Daniel Alexander.
Rombongan diterima langsung oleh Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI, Putu Eka Cahyadi.
Yuspian mengatakan, pihaknya meminta kepada Kemenhub untuk melakukan penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Belitung.
"Dalam hal ini kami juga berharap penambahan jumlah maskapai dengan harga tiket yang "kompetitif" termasuk meminta adanya penerbangan "business class"," ujarnya.
Selain itu, pihaknya memohon agar dilakukan evaluasi terhadap pencabutan status bandara internasional HAS Hanandjoeddin yang kini menjadi bandara domestik.
"Mengingat hal tersebut sangat berpengaruh terhadap minat investasi, promosi maupun upaya pengembangan pariwisata dalam jangka panjang, menengah, maupun pendek," katanya.
Dikatakannya, Belitung tidak memiliki alternatif transportasi darat maupun laut yang sesuai dengan upaya pengembangan pariwisata di daerah kepulauan sehingga membutuhkan adanya penambahan jumlah penerbangan.
"Kami juga memohon agar dilakukan perubahan penyebutan dan penulisan kata "Tanjung Pandan" (TJQ) menjadi "Belitung" (TJQ) baik di bandara maupun oleh maskapai penerbangan. Hal ini perlu dilakukan agar branding pariwisata Pulau Belitung lebih pas dan sesuai dengan promosi penerbangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024