Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bangka Barat bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan program Babar Bersinar Terang untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika.

"Narkotika masih menjadi ancaman nyata, mulai dari kalangan muda hingga orang tua. Melalui program bersama ini kita melakukan pemberantas lebih menyeluruh," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Selasa.

Program Bangka Barat bersih narkoba, terorisme dan organisasi terlarang (Babar Bersinar Terang) ini merupakan upaya nyata lintas instansi dan masyarakat untuk menguatkan komitmen bersama dalam memberantas peredaran narkoba, terorisme, dan organisasi terlarang.

Ia mengatakan seluruh Forkopimda Bangka Barat sebelumnya sudah melakukan kesepakatan menjalankan program Babar Bersinar Terang, karena selama ini daerah tersebut merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Sumatera.

Kabupaten Bangka Barat sebagai daerah penghubung lintas pulau dan memiliki garis pantai yang sangat panjang memiliki potensi besar dijadikan sebagai akses penghubung, akses transaksi, akses peredaran dan penyalahgunaan narkoba

"Saat ini faktanya di Kabupaten Bangka Barat ditemukan anak-anak di bawah umur sudah ada yang terlibat dalam aktivitas penyalahgunaan narkoba, untuk itu perlu komitmen kuat untuk bisa bersama-sama bergerak melakukan pemberantasan dan pencegahan," katanya.

Jika tidak konsisten ditangani, kata dia, akan memberikan dampak besar terhadap masa depan bangsa.

Melalui peluncuran program Babar Bersinar Terang ini diharapkan akan semakin banyak kegiatan yang dilakukan seluruh instansi dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba di daerah itu.

"Saat ini penyalahgunaan narkoba bukan hanya di kalangan orang tua, justru yang meningkat terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja. Kita akan bergerak bersama dan masif untuk mengatasi permasalahan ini," ujarnya. 

Pelaksana tugas Kepala BNN Provinsi Babel Kombes Pol. Ichlas Gunawan mengatakan pemberantasan narkotika perlu dibarengi dengan peningkatan pengawasan terutama di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok. 

"Berdasarkan data dan fakta, Pelabuhan Tanjungkalian menjadi salah satu pintu masuk peredaran narkoba di Babel, untuk itu harus ada gerakan bersama untuk memutuskan peredaran, sekaligus mengantisipasi kemungkinan tindak terorisme dan penyebaran organisasi terlarang," katanya.

Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah mengatakan latar belakang ide gerakan Bangka Barat Bersinar Terang ini tidak terlepas dari banyaknya kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba di bangka Barat.

"Setiap pekan kami selalu menerima laporan penangkapan di wilayah kita ini dan ini fakta," ujarnya.

Selain itu, ada beberapa kejadian penangkapan di Pelabuhan Tanjungkalian dengan jumlah barang bukti cukup banyak, antara lain penangkapan empat kilogram sabu-sabu oleh Polresta Pangkalpinang, dilanjutkan pada Februari 2024 sebanyak 26 kilogram ganja dan puncaknya beberapa bulan lalu Polres Bangka Barat menggagalkan penyelundupan 35 kilogram sabu-sabu.

Selain narkoba, bahaya lain yang perlu diwaspadai adalah terorisme dan organisasi terlarang yang tidak bisa diremehkan karena menyangkut keutuhan bangsa.

"Kita akan memperbanyak kegiatan penyuluhan, sosialisasi, simulasi dan pola lainnya agar masyarakat mampu melakukan pencegahan dini bahaya narkoba, terorisme, organisasi terlarang," katanya.

Masyarakat dan seluruh unsur diharapkan dukungannya agar gerakan Babar Bersinar Terang pada tahun ini bisa dilaksanakan di tingkat kabupaten hingga pelosok.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024