Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, semakin memantapkan langkahnya meninggalkan sektor tambang dan fokus mengembangkan sektor pariwisata sebagai lokomotif ekonomi baru masyarakat di daerah itu.
"Belitung sekarang sudah meninggalkan era tambang dan jangan lagi mengenang tambang kita sudah fokus ke pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sekretaris Daerah Belitung, MZ Hendra Caya di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, sektor tambang adalah sektor yang tidak berkelanjutan karena cadangan bijih timah di Pulau Belitung bisa habis jika ditambang secara terus-menerus, namun sektor pariwisata adalah sektor yang berkelanjutan dan tidak merusak alam.
"Maka kalau pemerintah daerah sudah menetapkan sektor pariwisata maka sudahlah mari kita fokus mengembangkan pariwisata," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, sektor pariwisata Belitung dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan karena dampak pandemi COVID-19.
"Akan tetapi Pemerintah Kabupaten Belitung terus mendorong pemulihan dan mengembalikan kejayaan pariwisata Belitung," katanya.
Hendra Caya menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menggelar Belitung Expo 2024 dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tanjung Pandan (HJKT) ke-186.
"Belitung Expo 2024 menjadi ruang bagi para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Belitung untuk memasarkan produk mereka sehingga bangkit dari kondisi keterpurukan ekonomi selama ini," ujarnya.
Disampaikannya, Belitung Expo 2024 berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp1,2 miliar sehingga mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di daerah itu.
"Sehingga kurang lebih ada sekitar Rp250 juta uang per hari yang berputar dalam kegiatan Belitung Expo 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Belitung sekarang sudah meninggalkan era tambang dan jangan lagi mengenang tambang kita sudah fokus ke pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sekretaris Daerah Belitung, MZ Hendra Caya di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, sektor tambang adalah sektor yang tidak berkelanjutan karena cadangan bijih timah di Pulau Belitung bisa habis jika ditambang secara terus-menerus, namun sektor pariwisata adalah sektor yang berkelanjutan dan tidak merusak alam.
"Maka kalau pemerintah daerah sudah menetapkan sektor pariwisata maka sudahlah mari kita fokus mengembangkan pariwisata," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, sektor pariwisata Belitung dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan karena dampak pandemi COVID-19.
"Akan tetapi Pemerintah Kabupaten Belitung terus mendorong pemulihan dan mengembalikan kejayaan pariwisata Belitung," katanya.
Hendra Caya menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menggelar Belitung Expo 2024 dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tanjung Pandan (HJKT) ke-186.
"Belitung Expo 2024 menjadi ruang bagi para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Belitung untuk memasarkan produk mereka sehingga bangkit dari kondisi keterpurukan ekonomi selama ini," ujarnya.
Disampaikannya, Belitung Expo 2024 berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp1,2 miliar sehingga mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di daerah itu.
"Sehingga kurang lebih ada sekitar Rp250 juta uang per hari yang berputar dalam kegiatan Belitung Expo 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024