Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan mengimbau seluruh nelayan di wilayah itu supaya mengutamakan keselamatan kerja saat melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut.

Hal itu disampaikan Ridwan di Sungailiat, Rabu menyikapi ditemukan seorang warga Tanjung Ratu Bangka atas nama Munsir (52) yang meninggal dunia terlilit tali saat beraktivitas di perairan pantai Batu Apar.

"Saya ingatkan ke nelayan selain harus memperhatikan keselamatan kerja saat melaut, perlu juga mengajak teman kerja karena untuk saling membantu jika mengalami kendala," jelasnya.

Atau bahkan, kata Ridwan lebih baik menunda beraktivitas melaut kalau kondisi cuaca tengah buruk seperti gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang.

Ridwan mengatakan pekerjaan nelayan di laut cukup berat dimana harus berlayar puluhan mil dari pantai yang terkadang harus menghadapi gelombang pasang dan angin kencang.

"Alat keselamatan kerja dipastikan harus tersedia di kapal penangkapan sebelum berangkat melaut, seperti alat atau jaket pelampung dan peralatan keselamatan penting yang lain," katanya.

Untuk membantu penanganan musibah bagi nelayan, kata Ridwan, pihaknya sudah mendirikan rescue HNSI dimana dan kapan saja siap membantu nelayan yang tengah menghadapi musibah baik di laut atau di darat.

"Tim rescue nelayan bekerjasama dengan BPBD, Polair, TNI AL maupun dengan relawan dan masyarakat," katanya.

Nelayan yang membutuhkan pertolongan dapat langsung menghubungi tim keselamatan HNSI atau di pos Polair atau TNI AL.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024