Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepulauan Bangka Belitung mengedukasi siswa-siswi untuk bijak menggunakan media sosial, guna mencegah dan menimalisir pengaruh berita-berita bohong atau hoaks.
"Jadilah pengguna yang bijak dan hati-hati, sehingga tidak dirugikan karena ketidaktahuannya," kata Kepala Diskominfo Kepulauan Babel Sudarman saat menghadiri kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 4 Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan edukasi bijak bermedia sosial pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bertemakan “Bijak Bermedia Sosial, Membangun Citra Positif di Era Digital Demi Masa Depan Cemerlang” bagi siswa-siswi ini sangat penting dalam memerangi hoaks.
"Saya berharap literasi mereka akan lebih meningkat dan terus-menerus kita arahkan supaya menjadi lebih baik dalam bermedia sosial tersebut," ungkapnya.
Sudarman dulunya adalah tenaga pendidik, bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Kepala SMAN 4 Pangkalpinang mengatakan media itu cara berkomunikasi, sedangkan sosial itu interaksi antara individual.
"Kita dituntut untuk bijak dalam berkomunikasi dalam media sosial," katanya.
Menurut dia dengan bijak maka aktivitas berselancar internet akan meminimalisir akan pengaruh-pengaruh berita-berita hoaks. Untuk faktor utama pendorong tumbuh suburnya penggunaan media sosial, yakni perkembangan telepon seluler menjadi perangkat utama untuk mengakses internet.
"Kalau dulu, mulutmu harimau mu, tetapi kalau sekarang handphone itu adalah harimau mu. Intinya, kalau kita menerima informasi jangan kita langsung sebarluaskan, tetapi kita harus cari fakta-faktanya dulu, apakah berita itu hoaks apa tidak? Jadi harus hati-hati dengan berita yang belum ada kebenarannya," tegasnya.
Sebaliknya, siswa baru agar menggunakan sosial media untuk hal-hal positif, terutama menjadikan pendapatan baru dengan menjadi konten kreator.
"Media sosial ini bisa menjadi alat promosi bisnis yang efektif, karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Jadi lah pengguna yang bijak, dan hati-hati, sehingga tidak dirugikan karena ketidaktahuannya," katanya.
Perwakilan SMAN 4 Pangkalpinang Muhammad Nasrul menyebutkan penting bagi mereka untuk memberikan pemahaman kepada siswa baru agar bijak dalam bermedia sosial.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa usia pelajar SMA aktif dalam bermedia sosial, dan tidak mungkin menemukan beberapa siswa yang tidak bijak menggunakan media sosial, seperti mengeluarkan hujatan dalam berkomentar atau mengeluarkan ujaran kebencian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Jadilah pengguna yang bijak dan hati-hati, sehingga tidak dirugikan karena ketidaktahuannya," kata Kepala Diskominfo Kepulauan Babel Sudarman saat menghadiri kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 4 Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan edukasi bijak bermedia sosial pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bertemakan “Bijak Bermedia Sosial, Membangun Citra Positif di Era Digital Demi Masa Depan Cemerlang” bagi siswa-siswi ini sangat penting dalam memerangi hoaks.
"Saya berharap literasi mereka akan lebih meningkat dan terus-menerus kita arahkan supaya menjadi lebih baik dalam bermedia sosial tersebut," ungkapnya.
Sudarman dulunya adalah tenaga pendidik, bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Kepala SMAN 4 Pangkalpinang mengatakan media itu cara berkomunikasi, sedangkan sosial itu interaksi antara individual.
"Kita dituntut untuk bijak dalam berkomunikasi dalam media sosial," katanya.
Menurut dia dengan bijak maka aktivitas berselancar internet akan meminimalisir akan pengaruh-pengaruh berita-berita hoaks. Untuk faktor utama pendorong tumbuh suburnya penggunaan media sosial, yakni perkembangan telepon seluler menjadi perangkat utama untuk mengakses internet.
"Kalau dulu, mulutmu harimau mu, tetapi kalau sekarang handphone itu adalah harimau mu. Intinya, kalau kita menerima informasi jangan kita langsung sebarluaskan, tetapi kita harus cari fakta-faktanya dulu, apakah berita itu hoaks apa tidak? Jadi harus hati-hati dengan berita yang belum ada kebenarannya," tegasnya.
Sebaliknya, siswa baru agar menggunakan sosial media untuk hal-hal positif, terutama menjadikan pendapatan baru dengan menjadi konten kreator.
"Media sosial ini bisa menjadi alat promosi bisnis yang efektif, karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Jadi lah pengguna yang bijak, dan hati-hati, sehingga tidak dirugikan karena ketidaktahuannya," katanya.
Perwakilan SMAN 4 Pangkalpinang Muhammad Nasrul menyebutkan penting bagi mereka untuk memberikan pemahaman kepada siswa baru agar bijak dalam bermedia sosial.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa usia pelajar SMA aktif dalam bermedia sosial, dan tidak mungkin menemukan beberapa siswa yang tidak bijak menggunakan media sosial, seperti mengeluarkan hujatan dalam berkomentar atau mengeluarkan ujaran kebencian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024