Kanwil Kemenkumham Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para penggiat lada putih Muntok (Muntok White Pepper) untuk menjadikan produk tersebut sebagai produk premium di marketplace guna meningkatkan ekspor komoditas khas daerah itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Babel Fajar Sulaeman Taman saat mengunjungi lokasi produksi lada Bumdes Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (17/7).
Dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang Kamis, (18/7), Fajar mengatakan lada putih Muntok "Muntok White Pepper" merupakan salah satu indikasi geografis dari Babel sejak 2010. Bumdes Desa Air Gegas adalah salah satu Binaan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) lada putih ini.
MPIG adalah kesatuan produsen dan pelaku usaha yang mewakili masing-masing wilayah geografisnya untuk mampu menjaga identitas, kualitas, dan standar produksi, serta menjamin tidak adanya potensi penyalahgunaan atas produk yang telah mendapat perlindungan Indikasi Geografis.
"Peninjauan ini untuk memonitoring produk-produk IG atau lada putih yang akan diekspor," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Babel kunjungi Bumdes yang memproduksi lada putih
"Lada putih ini salah satu produk IG dari Babel dan jika dikelola dengan baik tentunya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja ekspor daerah ini," katanya.
Menurut dia Lada Putih Bangka Belitung memiliki cita rasa yang khas, sehingga menjadi daya tarik yang mendalam bagi beberapa negara di dunia.
"Produk lada putih ini telah diekspor ke berbagai belahan dunia, untuk memenuhi 40 persen kebutuhan lada di dunia, karena memiliki cita rasa rempah berkualitas tinggi yang sangat diminati oleh konsumen dunia," katanya.
Ia menyatakan dari hasil tinjauan lokasi produksi lada putih, diharapkan adanya peran serta berbagai pihak yang bisa mendorong masyarakat desa agar bersama-sama menjaga produk indikasi geografisnya dan berharap peran serta pemerintah daerah memberikan edukasi, melakukan pengembangan, mengontrol kualitas, supply Chain, dan pelatihan-pelatihan.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Babel Harun Sulianto berharap pemda setempat untuk mendaftarkan potensi Indikasi Geografis (IG) yang ada.
"Saat ini ada potensi Indikasi Geografis asal Babel yang sedang dalam proses pendaftaran IG yakni, Teh Tayu Bangka Barat, Nanas Bikang Bangka selatan dan Madu Pelawan Namang Bangka tengah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Babel Fajar Sulaeman Taman saat mengunjungi lokasi produksi lada Bumdes Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (17/7).
Dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang Kamis, (18/7), Fajar mengatakan lada putih Muntok "Muntok White Pepper" merupakan salah satu indikasi geografis dari Babel sejak 2010. Bumdes Desa Air Gegas adalah salah satu Binaan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) lada putih ini.
MPIG adalah kesatuan produsen dan pelaku usaha yang mewakili masing-masing wilayah geografisnya untuk mampu menjaga identitas, kualitas, dan standar produksi, serta menjamin tidak adanya potensi penyalahgunaan atas produk yang telah mendapat perlindungan Indikasi Geografis.
"Peninjauan ini untuk memonitoring produk-produk IG atau lada putih yang akan diekspor," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Babel kunjungi Bumdes yang memproduksi lada putih
"Lada putih ini salah satu produk IG dari Babel dan jika dikelola dengan baik tentunya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja ekspor daerah ini," katanya.
Menurut dia Lada Putih Bangka Belitung memiliki cita rasa yang khas, sehingga menjadi daya tarik yang mendalam bagi beberapa negara di dunia.
"Produk lada putih ini telah diekspor ke berbagai belahan dunia, untuk memenuhi 40 persen kebutuhan lada di dunia, karena memiliki cita rasa rempah berkualitas tinggi yang sangat diminati oleh konsumen dunia," katanya.
Ia menyatakan dari hasil tinjauan lokasi produksi lada putih, diharapkan adanya peran serta berbagai pihak yang bisa mendorong masyarakat desa agar bersama-sama menjaga produk indikasi geografisnya dan berharap peran serta pemerintah daerah memberikan edukasi, melakukan pengembangan, mengontrol kualitas, supply Chain, dan pelatihan-pelatihan.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Babel Harun Sulianto berharap pemda setempat untuk mendaftarkan potensi Indikasi Geografis (IG) yang ada.
"Saat ini ada potensi Indikasi Geografis asal Babel yang sedang dalam proses pendaftaran IG yakni, Teh Tayu Bangka Barat, Nanas Bikang Bangka selatan dan Madu Pelawan Namang Bangka tengah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024