Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan penurunan kasus stunting hingga akhir 2024 mencapai 14 persen dari keluarga berisiko stunting.

"Saya optimistis dengan kerja bersama seluruh komponen, target penurunan stunting hingga 14 persen tersebut dapat terealisasi," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Boy Yandra saat membuka kegiatan audit kasus stunting tahun 2024 di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan angka kasus stunting di beberapa lokasi fokus di Kabupaten Bangka terus mengalami penurunan. Terhitung dari tahun 2022 terdata 329 kasus, tahun 2023 turun menjadi 320 kasus dan sampai Rabu, 17 Juli 2024 berjumlah 240 orang atau sebesar 18,27 persen.

Intervensi penanganan stunting kata Boy Yandra, harus dilakukan sinkronisasi, sinergi program secara utuh menyeluruh dan terpadu dengan meningkatkan cakupan pelayanan ke kelompok sasaran.

Ada lima pilar strategi nasional dalam penanganan stunting mulai dari konvergensi program pusat, daerah sampai desa, ketahanan pangan dan gizi, pemantauan dan evaluasi termasuk pula komitmen serta kampanye pencegahan sehingga mengubah prilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan.

"Kelompok sasaran pencegahan stunting meliputi, remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-59 bulan," jelas dia.

Dia berharap, keterlibatan semua pihak harus diperkuat dengan komitmen bersama, sebab tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka upaya mewujudkan kabupaten Bangka nihil zero stunting akan sia -sia.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024