Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menindak tegas penambangan bijih timah di kawasan reklamasi, karena dapat menggagalkan Program Semarak Babel dalam menghijaukan kembali lahan kritis di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Ini yang paling sering terjadi, lahan kritis yang ditanam dirusak lagi oleh penambang-penambang timah ilegal ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menegaskan aparat penegak hukum secara tegas menindak tegas penambang-penambang ilegal beroperasi di lahan-lahan yang sudah dilakukan penanaman pohon, guna menyukseskan Program Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung "Semarak Babel" dalam menghijaukan kembali lahan-lahan kritis di Negeri Serumpun Sebalai ini.

"Kapolda Kepulauan Babel bersungguh-sungguh, termasuk juga Satpol PP menindak penambang-penambang ilegal. Ini terbukti, saat ini sudah banyak alat berat digunakan untuk tambang ilegal yang disita oleh aparat penegak hukum ini," katanya.

Ia menyatakan dalam mengatasi penambangan di lahan reklamasi ini, dirinya telah menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk menjaga dan merawat tanaman yang telah ditanam di lahan-lahan kritis ini.

"Kita pastikan satu juta tanaman pohon yang telah di tanam di lahan kritis dijaga dan dirawat, agar tanaman ini tumbuh dengan baik," katanya.

Menurut dia aparat kepolisian sangat bersungguh-sungguh dalam penegakan hukum terhadap penambang-penambang ilegal khususnya tambang yang beroperasi di lahan reklamasi ini.

"Saat ini, kepolisian daerah ini tidak hanya melakukan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan ini, tetapi juga menggencarkan penanaman pohon di lahan-lahan kritis akibat tambang ilegal ini," katanya.

Kapolda Kepulauan Babel Irjen Pol Tornagogo Sihombing menegaskan menindak tegas penambangan ilegal karena merusak lingkungan daerah ini.

"Di sini, kita sama-sama konsen dalam rangka berusaha untuk mengembalikan lahan-lahan kita menjadi lestari kembali dan diharapkan usaha penanaman pohon ini menjadi contoh bagi masyarakat dalam melestarikan alam sekitar," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024