Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melibatkan swasta berperan untuk membantu penanganan stunting di daerah itu yang masih tersisa 240 anak.
"Kami melibatkan swasta dalam penanganan stunting agar kasus gizi buruk segera dapat diatasi," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan pihak swasta dapat membantu menyalurkan paket makanan bergizi seperti, telur, susu dan jenis makanan bergizi yang lain.
Selain melibatkan swasta kata dia, dalam penanganan kasus ini pemerintah Kabupaten Bangka juga melibatkan lembaga perbankan, organisasi masyarakat, tokoh agama dan bahkan lembaga kementerian seperti Kantor Urusan Agama (KUA).
"Peran KUA cukup besar memberikan edukasi pencegahan nikah usia dini kepada masyarakat. Nikah usia dini terutama bagi wanita akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah," jelasnya.
Dia mengakui dalam penanganan kasus stunting tidak dapat hanya dilakukan pihak pemerintah saja tanpa melibatkan pihak lain.
Boy Yandra menyebut Pemerintah Kabupaten Bangka berhasil menurunkan angka kasus stunting yang tersebar di sejumlah lokasi fokus.
Tercatat dari 320 anak stunting, berhasil diturunkan menjadi 240 anak dan diharapkan dengan kerja terpadu angka kasus dapat minimalisasi hingga target 14 persen bahkan 12 persen.
"Penanganan kasus stunting terbilang berhasil karena jumlah kasus mengalami penurunan," kata Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami melibatkan swasta dalam penanganan stunting agar kasus gizi buruk segera dapat diatasi," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan pihak swasta dapat membantu menyalurkan paket makanan bergizi seperti, telur, susu dan jenis makanan bergizi yang lain.
Selain melibatkan swasta kata dia, dalam penanganan kasus ini pemerintah Kabupaten Bangka juga melibatkan lembaga perbankan, organisasi masyarakat, tokoh agama dan bahkan lembaga kementerian seperti Kantor Urusan Agama (KUA).
"Peran KUA cukup besar memberikan edukasi pencegahan nikah usia dini kepada masyarakat. Nikah usia dini terutama bagi wanita akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah," jelasnya.
Dia mengakui dalam penanganan kasus stunting tidak dapat hanya dilakukan pihak pemerintah saja tanpa melibatkan pihak lain.
Boy Yandra menyebut Pemerintah Kabupaten Bangka berhasil menurunkan angka kasus stunting yang tersebar di sejumlah lokasi fokus.
Tercatat dari 320 anak stunting, berhasil diturunkan menjadi 240 anak dan diharapkan dengan kerja terpadu angka kasus dapat minimalisasi hingga target 14 persen bahkan 12 persen.
"Penanganan kasus stunting terbilang berhasil karena jumlah kasus mengalami penurunan," kata Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024