Sungailiat (ANTARA) - Staf Ahli bupati Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Boy Yandra berkeyakinan kasus stunting di daerah itu mampu dituntaskan.
"Saya cukup yakin kasus stunting yang masih tersebar di 10 lokasi fokus dapat tuntaskan karena jumlahnya terus menurun," kata Boy Yandra saat audit penanganan stunting di Sungailiat, Rabu.
Ia menjelaskan, jumlah desa lokasi fokus dari sebelumnya sebanyak 11 desa, sekarang turun hanya 10 desa dengan jumlah total kasus dari 320 kasus berkurang menjadi 246 kasus.
"Kami melakukan identifikasi penyebab spesifik kasus stunting, proses ini bukan hanya bertujuan untuk memahami akar masalah, tetapi juga untuk menemukan solusi yang konkret, efektif, dan berkelanjutan," katanya.
Boy Yandra mengatakan, stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi juga permasalahan multidimensi yang berdampak luas pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan daerah.
"Saya mengajak semua pihak ikut berpartisipasi aktif dalam penanganan kasus stunting yang menjadi program prioritas pemerintah pusat dan daerah," ujarnya.
Semua pihak mulai dari swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, kata Boy Yandra, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak di Kabupaten Bangka tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.
"Dengan kerja sama yang kuat semua pihak, permasalahan stunting yang terjadi selama beberapa tahun ini dapat segera diselesaikan," kata Boy Yandra yang juga menjabat Ketua HAKLI Bangka Belitung.