Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membentuk tim audit kasus stunting sebagai komitmen pemerintah setempat dalam menekan angka kasus yang mengganggu tumbuh kembang anak itu.
"Tim audit kasus stunting sudah kita kukuhkan yang beranggotakan sebanyak 40 orang, mereka bekerja secara masif hingga ke tingkat desa menekan angka kasus stunting," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan upaya menekan angka kasus stunting memerlukan kerja sama yang apik antarlini dan koordinasi yang mantap dengan berbagai pihak.
"Sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan bahaya stunting juga harus digencarkan, agar orang tua benar-benar menjaga gizi seimbang pada anak," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah drg Anas Maruf mengatakan pada 2021 kasus stunting pada balita tercatat 3,31 persen.
"Untuk lokus stunting ini pada tahun 2021 berada di 13 desa yang terdiri dari enam kecamatan di wilayah Bangka Tengah," ujarnya.
Ia mengatakan pada 2022 angka kasus stunting terus ditekan minimal turun satu persen dari tahun sebelumnya.
"Justeru itu perlu gerakan bersama, terutama peran posyandu dan pusat kesehatan masyarakat yang ada pada setiap kecamatan," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Tengah intervensi kasus stunting hingga ke desa
20 November 2024 09:04
Bangka Tengah masuk empat besar kandidat audit kasus stunting
6 November 2024 22:36
Bupati Bangka Tengah minta penanganan stunting dilakukan secara masif
5 November 2024 22:20
Pemkab Bangka Tengah perkuat peran penyuluh keluarga berencana tekan stunting
14 Oktober 2024 21:41
Tenaga rentan di Bangka peroleh perlindungan kerja hingga Bangka Tengah audit kasus stunting
11 Oktober 2024 05:50
Bangka Tengah lakukan audit kasus stunting semester II
10 Oktober 2024 22:54
Pemkab Bangka Tengah realisasikan empat program strategis cegah stunting
31 Agustus 2024 23:56
Bangka Tengah tingkatkan kolaborasi cegah stunting
21 Juni 2024 08:36