Uni Eropa (EU) mengatakan sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Burkina Faso menyusul serangan teroris besar-besaran di negara Afrika Barat itu baru-baru ini.
Menurut laporan tidak resmi, hampir 200 orang, termasuk warga sipil dan anggota pasukan keamanan, tewas dan sekitar 300 orang terluka dalam serangan di Barsalogho, Burkina Faso, akhir pekan lalu.
Pemerintah setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang jumlah korban. Belum ada pula kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Namun, media lokal menyebutkan bahwa serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan ISIS.
"Uni Eropa mendorong semua upaya untuk melawan siklus kekerasan ini dan mencegah segala bentuk eskalasi," kata Uni Eropa dalam pernyataannya.
Burkina Faso, yang perintah oleh junta militer, menghadapi pemberontakan yang menyebar dari negara tetangganya, Mali, selama satu dekade terakhir.
Kekerasan di negara itu telah memaksa ribuan orang pergi dari rumah mereka.
Sumber: Anadolu-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Menurut laporan tidak resmi, hampir 200 orang, termasuk warga sipil dan anggota pasukan keamanan, tewas dan sekitar 300 orang terluka dalam serangan di Barsalogho, Burkina Faso, akhir pekan lalu.
Pemerintah setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang jumlah korban. Belum ada pula kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Namun, media lokal menyebutkan bahwa serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan ISIS.
"Uni Eropa mendorong semua upaya untuk melawan siklus kekerasan ini dan mencegah segala bentuk eskalasi," kata Uni Eropa dalam pernyataannya.
Burkina Faso, yang perintah oleh junta militer, menghadapi pemberontakan yang menyebar dari negara tetangganya, Mali, selama satu dekade terakhir.
Kekerasan di negara itu telah memaksa ribuan orang pergi dari rumah mereka.
Sumber: Anadolu-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024