Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menggencarkan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada pelajar putri di sekolah tingkat SLTP dan SLTA sederajat di daerah itu guna mencegah anemia.
"Pemberian tablet tambah darah untuk pelajar putri tingkat SLTP dan SLTA sederajat sebagai upaya pemerintah pusat dan daerah melakukan pencegahan dan penanggulangan anemia," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungaiiat, Jumat.
Ia mengatakan Pemkab Bangka mengeluarkan kebijakan pemberian TTD pagi hari secara serentak setiap hari Senin di dalam kelas masing-masing.
"Pemberian tablet tambah darah selain optimalisasi program Kementerian Kesehatan RI, juga karena ditemukan ada belasan siswi SLTP dan SLTA yang diketahui mengalami tekanan kadar hemoglobin (Hb) rendah atau di bawah 10 gram per desiliter (gr/dL)," kata dia.
Hemoglobin yang rendah dapat mengakibatkan kelelahan yang berlebihan, sesak napas, sakit kepala, dan dampak resiko yang lain. Remaja putri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra
"Saya minta pihak puskesmas di wilayah setempat supaya segera menindaklanjuti temuan siswi yang diketahui mengalami Hb rendah," jelasnya.
Boy Yandra berharap dengan pemberian TTD yang maksimal pada pelajar putri, ke depan tidak didapati kasus anemia dan menjadi generasi bangsa yang sehat dan cerdas.
Pemberian TTD tidak hanya bertujuan untuk meminimalkan risiko anemia yang dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah,kata dia, tetapi juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum mereka menjadi ibu. Mencegah agar ibu di masa depan tidak melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Pemberian tablet tambah darah untuk pelajar putri tingkat SLTP dan SLTA sederajat sebagai upaya pemerintah pusat dan daerah melakukan pencegahan dan penanggulangan anemia," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungaiiat, Jumat.
Ia mengatakan Pemkab Bangka mengeluarkan kebijakan pemberian TTD pagi hari secara serentak setiap hari Senin di dalam kelas masing-masing.
"Pemberian tablet tambah darah selain optimalisasi program Kementerian Kesehatan RI, juga karena ditemukan ada belasan siswi SLTP dan SLTA yang diketahui mengalami tekanan kadar hemoglobin (Hb) rendah atau di bawah 10 gram per desiliter (gr/dL)," kata dia.
Hemoglobin yang rendah dapat mengakibatkan kelelahan yang berlebihan, sesak napas, sakit kepala, dan dampak resiko yang lain. Remaja putri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra
"Saya minta pihak puskesmas di wilayah setempat supaya segera menindaklanjuti temuan siswi yang diketahui mengalami Hb rendah," jelasnya.
Boy Yandra berharap dengan pemberian TTD yang maksimal pada pelajar putri, ke depan tidak didapati kasus anemia dan menjadi generasi bangsa yang sehat dan cerdas.
Pemberian TTD tidak hanya bertujuan untuk meminimalkan risiko anemia yang dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah,kata dia, tetapi juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum mereka menjadi ibu. Mencegah agar ibu di masa depan tidak melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024