Penjabat Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M Haris mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang angka kasus telah mencapai 311 orang.
"Saya ingatkan masyarakat benar-benar memperhatikan kebersihan lingkungan dengan meningkatkan PSN di lingkungan sekitar," kata M Haris di Sungailiat, Selasa, menanggapi penyebaran kasus DBD yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan.
Dia menyarankan gerakan gotong royong membersihkan lingkungan perlu ditingkatkan terutama di wilayah rawan DBD. Penyakit DBD terbilang membahayakan karena jika terlambat penanganan dapat menyebabkan kematian.
"Dalam kasus ini maupun kasus penyakit yang lain, lebih baik kita melakukan tindakan pencegahan dari tindakan pengobatan," ujar dia.
M Haris minta jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala DBD supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat penangan medis.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan yang disampaikan Ketua Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra, total kasus DBD hingga sekarang tercatat 311 orang atau mengalami peningkatan dibanding sebelumnya yang hanya 288 orang.
"Dari ratusan pasien DBD, diketahui sebanyak tujuh orang terkena DBD meninggal dunia," kata Boy Yandra.
Sebaran kasus DBD meliputi di sejumlah wilayah kecamatan seperti, di Kecamatan Sungailiat sebanyak 120 orang, Batu rusa sebanyak 79 kasus, Riau Silip 35 kasus, Belinyu 24 kasus, Pemali 21 kasus, Kecamatan Bakam 17 kasus, Mendo Barat sembilan kasus dan Kecamatan Puding Besar sebanyak enam kasus.
Boy Yandra mengatakan pemerintah Kabupaten Bangka melalui dinas terkait bersama pihaknya memandang serius pencegahan dan penanganan kasus ini. Bahkan dalam upaya pencegahan melibatkan peran peserta didik di lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA untuk menjadi relawan juru pantau jentik di rumah siswa masing-masing.
"Gerakan Jumat Bersih tidak hanya dilakukan masyarakat melainkan pula melibatkan personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayah binaan masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Saya ingatkan masyarakat benar-benar memperhatikan kebersihan lingkungan dengan meningkatkan PSN di lingkungan sekitar," kata M Haris di Sungailiat, Selasa, menanggapi penyebaran kasus DBD yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan.
Dia menyarankan gerakan gotong royong membersihkan lingkungan perlu ditingkatkan terutama di wilayah rawan DBD. Penyakit DBD terbilang membahayakan karena jika terlambat penanganan dapat menyebabkan kematian.
"Dalam kasus ini maupun kasus penyakit yang lain, lebih baik kita melakukan tindakan pencegahan dari tindakan pengobatan," ujar dia.
M Haris minta jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala DBD supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat penangan medis.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan yang disampaikan Ketua Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra, total kasus DBD hingga sekarang tercatat 311 orang atau mengalami peningkatan dibanding sebelumnya yang hanya 288 orang.
"Dari ratusan pasien DBD, diketahui sebanyak tujuh orang terkena DBD meninggal dunia," kata Boy Yandra.
Sebaran kasus DBD meliputi di sejumlah wilayah kecamatan seperti, di Kecamatan Sungailiat sebanyak 120 orang, Batu rusa sebanyak 79 kasus, Riau Silip 35 kasus, Belinyu 24 kasus, Pemali 21 kasus, Kecamatan Bakam 17 kasus, Mendo Barat sembilan kasus dan Kecamatan Puding Besar sebanyak enam kasus.
Boy Yandra mengatakan pemerintah Kabupaten Bangka melalui dinas terkait bersama pihaknya memandang serius pencegahan dan penanganan kasus ini. Bahkan dalam upaya pencegahan melibatkan peran peserta didik di lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA untuk menjadi relawan juru pantau jentik di rumah siswa masing-masing.
"Gerakan Jumat Bersih tidak hanya dilakukan masyarakat melainkan pula melibatkan personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayah binaan masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024