Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para perajin rotan di Desa Terentang menguasai desain produk sehingga lebih kreatif dan mampu menangkap keinginan pasar lokal dan nasional.
"Hingga saat ini desain produk masih menjadi kendala utama yang dialami para perajin rotan di Desa Terentang," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Herzon di Muntok, Selasa.
Untuk itu, Pemkab Bangka Barat melakukan pendampingan dan pelatihan agar para perajin semakin kreatif dan usaha yang digeluti semakin maju.
Ia mengatakan, meningkatkan kreatifitas para perajin rotan pihaknya bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki kompetensi di bidang itu, seperti Balai Besar Kerajinan Yogyakarta, Kelompok perajin rotan Kalimantan dan Pemprov Babel.
Dari sisi desain produk, katanya, sampai saat ini para perajin rotan di daerah itu masih berkutat di produk yang sudah dikuasai secara turun temurun, seperti ragak, bubu ikan, tudung saji dan lainnya.
Padahal menurut dia, bahan baku rotan bisa dikembangkan ke berbagai produk lain, seperti souvenir, nampan untuk hantaran nikahan, tas, mebel, dan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan lebih diminati pasar.
"Kami akan terus melakukan kerja sama dengan Balai Besar Kerajinan Yogyakara untuk meningkatkan kreativitas para perajin lokal," katanya.
Selain dari sisi desain produk, kata dia, perajin rotan lokal masih mengalami kendala, seperti pewarnaan, pengolahan bahan baku hingga proses "finishing" yang masih belum sesuai standar pasar nasional," kata dia.
Berbagai kelemahan tersebut akan terus diperbaiki agar produk kerajinan di daerah itu mampu bersaing dengan produk perajin sejenis dari luar daerah.
Ia mengatakan, mulai 26 September 2016 pihaknya akan turun langsung ke Desa Terentang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para perajin yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk.
"Kami berharap upaya bersama petugas Balai Besar Kerajinan Yogyakarta ini bisa memberikan manfaat agar produk kerajinan rotan Desa Terentang semakin bervariasi, sesuai standar yang diingini dan mampu memenuhi permintaan pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Hingga saat ini desain produk masih menjadi kendala utama yang dialami para perajin rotan di Desa Terentang," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Herzon di Muntok, Selasa.
Untuk itu, Pemkab Bangka Barat melakukan pendampingan dan pelatihan agar para perajin semakin kreatif dan usaha yang digeluti semakin maju.
Ia mengatakan, meningkatkan kreatifitas para perajin rotan pihaknya bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki kompetensi di bidang itu, seperti Balai Besar Kerajinan Yogyakarta, Kelompok perajin rotan Kalimantan dan Pemprov Babel.
Dari sisi desain produk, katanya, sampai saat ini para perajin rotan di daerah itu masih berkutat di produk yang sudah dikuasai secara turun temurun, seperti ragak, bubu ikan, tudung saji dan lainnya.
Padahal menurut dia, bahan baku rotan bisa dikembangkan ke berbagai produk lain, seperti souvenir, nampan untuk hantaran nikahan, tas, mebel, dan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan lebih diminati pasar.
"Kami akan terus melakukan kerja sama dengan Balai Besar Kerajinan Yogyakara untuk meningkatkan kreativitas para perajin lokal," katanya.
Selain dari sisi desain produk, kata dia, perajin rotan lokal masih mengalami kendala, seperti pewarnaan, pengolahan bahan baku hingga proses "finishing" yang masih belum sesuai standar pasar nasional," kata dia.
Berbagai kelemahan tersebut akan terus diperbaiki agar produk kerajinan di daerah itu mampu bersaing dengan produk perajin sejenis dari luar daerah.
Ia mengatakan, mulai 26 September 2016 pihaknya akan turun langsung ke Desa Terentang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para perajin yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk.
"Kami berharap upaya bersama petugas Balai Besar Kerajinan Yogyakarta ini bisa memberikan manfaat agar produk kerajinan rotan Desa Terentang semakin bervariasi, sesuai standar yang diingini dan mampu memenuhi permintaan pasar," katanya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016