Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membahas Rancangan Peraturan Gubernur tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Daging Ayam dan Ikan, guna menekan inflasi di daerah itu.

"HET daging ayam dan ikan hasil tangkapan nelayan ini untuk menjaga stabilitas harga komoditas itu di pasaran," kata Kepala Disperindag  Kepulauan Babel, Yuliswan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan saat ini harga daging ayam dan ikan mengalami kenaikan yang memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.

Misalnya harga daging ayam broiler bertahan tinggi Rp30.000, daging ayam kampung mencapai Rp60.000 per kilogram.

Harga ikan tenggiri juga naik Rp70.000 dari harga sebelumnya Rp60.000 per kilogram, ikan gembung naik menjadi Rp45.000 dari harga sebelumnya Rp25.000 per kilogram.

"Saat ini kami sedang membahas Rancangan Pergub HET daging ayam dan ikan untuk ditandatangani Gubernur Kepulauan Babel," ujarnya.

Menurut dia HET ini tidak hanya untuk menjaga stabilitas harga, menekan inflasi, tetapi juga memberikan motivasi petani untuk lebih mengembangkan usaha peternakan unggas dan meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan.

"Jika ada kepastian harga, tentu petani dan nelayan lebih bersemangat untuk mengembangkan usahanya. Terkadang pada saat petani memanen ayamnya harga daging anjlok dan ini tentu merugikan petani," ujarnya.

Demikian juga, saat hasil tangkapan ikan nelayan berlimpah, harga ikan di pasaran murah dan terkadang tidak sesuai dengan biaya operasional melaut yang tinggi.

"Kami berharap Rancangan Pergub ini segera selesai dan diberlakukan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016