Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melalui dinas berwenang mencatat kurang lebih 500 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini sudah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pemasaran produk olahan.
"Kurang lebih 500 pelaku UMKM dengan berbagai produk olahan sudah mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan pemasaran," kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPMPPSPKUKM) Kabupaten Bangka Dian Fiirnandi, di Sungailiat, Rabu.
Namun, kesadaran dan kemampuan pelaku UMKM yang sudah mengadopsi layanan online untuk memasarkan produk tersebut, terbilang masih rendah dibanding dengan jumlah pelaku UMKM yang mencapai 17 ribu lebih, katanya lagi.
Berdasarkan data itu, nampak angka pembanding lebih banyak pelaku UMKM yang masih menjual produk dengan cara tatap muka dengan konsumen "personal selling". Padahal, ujar dia, pemasaran produk dengan sistem online akan lebih efektif, sederhana dan saat ini cukup populer di tengah masyarakat.
"Kami tidak hanya mendorong pelaku UMKM memanfaatkan perkembangan teknologi digital saat ini, namun juga memberikan pembekalan pelatihan digital marketing," kata dia.
Penjabat Bupati Bangka M Haris mengatakan, menggunakan layanan digital untuk memasarkan produk UMKM sudah menjadi tuntutan di era digitalisasi yang terus berkembang.
"Dengan layanan online pemasaran produk akan lebih luas, tetapi harus tetap menjaga kualitas dengan persaingan di pasar cukup ketat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kurang lebih 500 pelaku UMKM dengan berbagai produk olahan sudah mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan pemasaran," kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPMPPSPKUKM) Kabupaten Bangka Dian Fiirnandi, di Sungailiat, Rabu.
Namun, kesadaran dan kemampuan pelaku UMKM yang sudah mengadopsi layanan online untuk memasarkan produk tersebut, terbilang masih rendah dibanding dengan jumlah pelaku UMKM yang mencapai 17 ribu lebih, katanya lagi.
Berdasarkan data itu, nampak angka pembanding lebih banyak pelaku UMKM yang masih menjual produk dengan cara tatap muka dengan konsumen "personal selling". Padahal, ujar dia, pemasaran produk dengan sistem online akan lebih efektif, sederhana dan saat ini cukup populer di tengah masyarakat.
"Kami tidak hanya mendorong pelaku UMKM memanfaatkan perkembangan teknologi digital saat ini, namun juga memberikan pembekalan pelatihan digital marketing," kata dia.
Penjabat Bupati Bangka M Haris mengatakan, menggunakan layanan digital untuk memasarkan produk UMKM sudah menjadi tuntutan di era digitalisasi yang terus berkembang.
"Dengan layanan online pemasaran produk akan lebih luas, tetapi harus tetap menjaga kualitas dengan persaingan di pasar cukup ketat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024