PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung bersama srikandi PLN menyalurkan bantuan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) "BIS KATANA" teaching farm aquatic karang taruna ECO garden di Desa Pagarawan, Kabupaten Bangka, Kamis (24/10).
Bantuan berupa bio flok kolam ikan dan benih bibit ikan lele tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Program pengembangan sentra budidaya ikan berbasis ikan.
General Manager PLN UIW Babel yang diwakili oleh Senior Manager Tekhnik Diki Hiwardi, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan keterampilan dan kapasitas komunitas dalam budidaya ikan.
"Dengan adanya pelatihan yang sudah dilakukan dan dukungan kita semua kelompok budidaya ikan akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk mengelola budidaya ikan yang berkelanjutan," jelasnya.
Sektor budidayakan ikan memiliki potensi besar terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
"Melalui program ini kami berharap dapat membantu meningkatkan keterampilan pengetahuan serta kapasitas komunitas dalam mengelola budidaya ikan dalam berkelanjutan , dengan demikian sentral budidaya ini dapat menjadi salah satu pilar dalam menciptakan peluang kerja meningkatkan pendapatan dan mendorong ekonomi lokal," jelas Diki.
Sektor budidaya ikan memiliki potensi besar terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang baru ekonomi baru bagi masyarakat , selain itu ikan memiliki sumber protein penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak - anak oleh karena itu program ini tidak hanya berkontribusi pada aspek ekonomi tapi juga pada peningkatan kualitas gizi masyarakat dengan tersedianya pasokan ikan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Kami percaya program ini dapat membantu menurunkan angka stunting terutama pada anak anak ketersediaan gizi yang lebih baik akan mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif Generasi muda sehingga mereka bisa tumbuh dengan sehat dan optimal," kata Diki.
Program TJSL PLN telah memberdayakan 17 kelompok budidaya ikan yang tersebar di 17 kolam ikan yang tersebar di wilayah kabupaten Bangka.
Setiap kelompok ini telah dibekali dengan pelatihan dan dukungan teknis agar mampu mengelola budidaya ikan secara mandiri dan berkelanjutan ,selain itu juga menggunakan teknologi kolam bio flok yang dikenal ramah lingkungan teknologi ini mengedepankan efisiensi dan berkelanjutan dimana mikro organisme berperan penting menjaga kualitas air dan mengurangi pakan secara berlebihan.
"Keunggulan teknologi ini adalah minimnya penggunaan air sehingga kita tidak harus mengganti air kolam yang pada akhirnya menjadi limbah air dan mencemari lingkungan, Kami berharap kerjasama ini dapat terus diperkuat sehingga program ini bisa berjalan dengan optimal, bantuan ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek tapi juga bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat khususnya di Bangka Belitung," ujarnya.
Pj Bupati Bangka yang diwakili oleh Asisten II, Muchtar menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kabupaten Bangka.
"Dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada, kita berharap dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan apresiasi kerja keras dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam program ini terutama para anggota komunitas yang berpartisipasi aktif,melalui program TJSL dari PLN ini memberikan manfaat ekonomi tapi juga menjadi wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat dalam mengelola budidaya ikan ini," katanya.
Ujang Supriyanto, Ketua Karang taruna Bangka mewakili POKDAKAN BIS KATANA menyampaikan bahwa desa Pagarawan ini pada tanggal 19 Maret 2023 lalu telah dicanangkan oleh kementerian sosial melalui direktur pemberdayaan masyarakat sebagai kawasan budidaya mangrove dan kami namakan kawasan kelekak bantul teaching farm aquatic karang taruna ECO garden.
"Budidaya ikan ini satu satu nya teaching farm aquatic yang secara nasional diakui oleh kementerian sosial sebagai pusat studi perikanan dan ekologi lingkungan serta pusat pemberdayaan kerjasama masyarakat berbasis Kepulauan," ujar Ujang.
Pihaknya juga berterimakasih kepada PLN karena mendapatkan program kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam bentuk program
pengembangan sentra budidaya ikan berbasis komunitas.
"Semoga nanti disetiap desa lainnya bisa terus berkembang kedepannya,85.000 benih bibit ikan lele tersebut nanti akan kami dibagikan gratis ke pondok pesantren," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Bantuan berupa bio flok kolam ikan dan benih bibit ikan lele tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Program pengembangan sentra budidaya ikan berbasis ikan.
General Manager PLN UIW Babel yang diwakili oleh Senior Manager Tekhnik Diki Hiwardi, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan keterampilan dan kapasitas komunitas dalam budidaya ikan.
"Dengan adanya pelatihan yang sudah dilakukan dan dukungan kita semua kelompok budidaya ikan akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk mengelola budidaya ikan yang berkelanjutan," jelasnya.
Sektor budidayakan ikan memiliki potensi besar terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
"Melalui program ini kami berharap dapat membantu meningkatkan keterampilan pengetahuan serta kapasitas komunitas dalam mengelola budidaya ikan dalam berkelanjutan , dengan demikian sentral budidaya ini dapat menjadi salah satu pilar dalam menciptakan peluang kerja meningkatkan pendapatan dan mendorong ekonomi lokal," jelas Diki.
Sektor budidaya ikan memiliki potensi besar terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang baru ekonomi baru bagi masyarakat , selain itu ikan memiliki sumber protein penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak - anak oleh karena itu program ini tidak hanya berkontribusi pada aspek ekonomi tapi juga pada peningkatan kualitas gizi masyarakat dengan tersedianya pasokan ikan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Kami percaya program ini dapat membantu menurunkan angka stunting terutama pada anak anak ketersediaan gizi yang lebih baik akan mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif Generasi muda sehingga mereka bisa tumbuh dengan sehat dan optimal," kata Diki.
Program TJSL PLN telah memberdayakan 17 kelompok budidaya ikan yang tersebar di 17 kolam ikan yang tersebar di wilayah kabupaten Bangka.
Setiap kelompok ini telah dibekali dengan pelatihan dan dukungan teknis agar mampu mengelola budidaya ikan secara mandiri dan berkelanjutan ,selain itu juga menggunakan teknologi kolam bio flok yang dikenal ramah lingkungan teknologi ini mengedepankan efisiensi dan berkelanjutan dimana mikro organisme berperan penting menjaga kualitas air dan mengurangi pakan secara berlebihan.
"Keunggulan teknologi ini adalah minimnya penggunaan air sehingga kita tidak harus mengganti air kolam yang pada akhirnya menjadi limbah air dan mencemari lingkungan, Kami berharap kerjasama ini dapat terus diperkuat sehingga program ini bisa berjalan dengan optimal, bantuan ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek tapi juga bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat khususnya di Bangka Belitung," ujarnya.
Pj Bupati Bangka yang diwakili oleh Asisten II, Muchtar menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kabupaten Bangka.
"Dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada, kita berharap dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan apresiasi kerja keras dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam program ini terutama para anggota komunitas yang berpartisipasi aktif,melalui program TJSL dari PLN ini memberikan manfaat ekonomi tapi juga menjadi wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat dalam mengelola budidaya ikan ini," katanya.
Ujang Supriyanto, Ketua Karang taruna Bangka mewakili POKDAKAN BIS KATANA menyampaikan bahwa desa Pagarawan ini pada tanggal 19 Maret 2023 lalu telah dicanangkan oleh kementerian sosial melalui direktur pemberdayaan masyarakat sebagai kawasan budidaya mangrove dan kami namakan kawasan kelekak bantul teaching farm aquatic karang taruna ECO garden.
"Budidaya ikan ini satu satu nya teaching farm aquatic yang secara nasional diakui oleh kementerian sosial sebagai pusat studi perikanan dan ekologi lingkungan serta pusat pemberdayaan kerjasama masyarakat berbasis Kepulauan," ujar Ujang.
Pihaknya juga berterimakasih kepada PLN karena mendapatkan program kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam bentuk program
pengembangan sentra budidaya ikan berbasis komunitas.
"Semoga nanti disetiap desa lainnya bisa terus berkembang kedepannya,85.000 benih bibit ikan lele tersebut nanti akan kami dibagikan gratis ke pondok pesantren," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024