Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan merealokasi distribusi pupuk bersubsidi agar penyebarannya merata sesuai permintaan petani.
"Sebagian alokasi pupuk bersubsidi di Pulau Belitung akan dialihkan ke Pulau Bangka karena permintaan petani yang cukup tinggi," kata kata Kepala Sarana dan Prasarana Distanbunak Provinsi Kepulauan Babel, Junaidi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menerangkan, sebagian besar lahan pertanian tersebar di Pulau Bangka sehingga perlu tambahan stok pupuk bersubsidi dari Pulau Belitung yang penyerapannya tergolong rendah.
"Realokasi pupuk bersubsidi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pertanian di Pulau Bangka yang semakin tinggi," katanya menambahkan.
Ia menyebutkan, sesuai kebijakan pemerintah pusat penyaluran pupuk bersubsidi harus terfokus pada tanaman pertanian pangan untuk mendukung program swasembada pangan.
"Namun karena provinsi ini mayoritas lahan pertaniannya merupakan perkebunan non pangan dan hortikultura sehingga 80 persen kuota pupuk bersubsidi disalurkan dalam bidang pertanian tersebut," ungkapnya.
Ia menyebut jumlah kuota pupuk bersubsidi untuk Babel pada 2016 masing-masing ZA 2.800 ton, SP36 930 ton, NPK Phonska 20.000 ton, Urea 17.960 ton, dan pupuk organik 6.000 ton.
"Berdasarkan data Agustus 2016 penyerapan kuota pupuk bersubsidi di Babel sudah mencapai di atas 60 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Sebagian alokasi pupuk bersubsidi di Pulau Belitung akan dialihkan ke Pulau Bangka karena permintaan petani yang cukup tinggi," kata kata Kepala Sarana dan Prasarana Distanbunak Provinsi Kepulauan Babel, Junaidi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menerangkan, sebagian besar lahan pertanian tersebar di Pulau Bangka sehingga perlu tambahan stok pupuk bersubsidi dari Pulau Belitung yang penyerapannya tergolong rendah.
"Realokasi pupuk bersubsidi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pertanian di Pulau Bangka yang semakin tinggi," katanya menambahkan.
Ia menyebutkan, sesuai kebijakan pemerintah pusat penyaluran pupuk bersubsidi harus terfokus pada tanaman pertanian pangan untuk mendukung program swasembada pangan.
"Namun karena provinsi ini mayoritas lahan pertaniannya merupakan perkebunan non pangan dan hortikultura sehingga 80 persen kuota pupuk bersubsidi disalurkan dalam bidang pertanian tersebut," ungkapnya.
Ia menyebut jumlah kuota pupuk bersubsidi untuk Babel pada 2016 masing-masing ZA 2.800 ton, SP36 930 ton, NPK Phonska 20.000 ton, Urea 17.960 ton, dan pupuk organik 6.000 ton.
"Berdasarkan data Agustus 2016 penyerapan kuota pupuk bersubsidi di Babel sudah mencapai di atas 60 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016