Pangkalpinang (ANTARA) - Bangka Belitung, sebuah provinsi yang terkenal dengan industri pertambangan, kini menghadapi tantangan signifikan dalam merehabilitasi lahan bekas tambang.
Upaya pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu strategi yang efektif dalam proses rehabilitasi ini adalah menggunakan pupuk hijau.
Menyelamatkan lahan di Bangka Belitung melalui penggunaan pupuk hijau merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mencegah kerusakan lingkungan. Pupuk hijau, yang berasal dari tanaman seperti kacang-kacangan, dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta mengurangi erosi.
Di tengah tantangan lahan kritis akibat aktivitas pertambangan ilegal, penerapan pupuk hijau dapat membantu memulihkan ekosistem dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat sangat penting untuk mengoptimalkan manfaat pupuk hijau dalam rehabilitasi lahan di Bangka.
Manfaat Pupuk Hijau
1. Perbaikan Struktur Tanah
Pupuk hijau, seperti crotalaria, dapat meningkatkan konten bahan organik tanah. Hal ini memperbaiki sifat fisik tanah, seperti tekstur dan kemampuan menahan air, sehingga memfasilitasi perkembangan akar tanaman.
2. Penurunan Dosis Pupuk Kimia
Penggunaan pupuk hijau dapat mengurangi dosis pupuk kimia yang digunakan. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa penambahan pupuk hijau C. Juncea dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebanyak 50 persen, sehingga menghemat sumber daya dan mengurangi dampak negatif lingkungan.
3. Peningkatan Produktivitas Tanaman
Pupuk hijau juga dapat meningkatkan hasil tanaman. Contohnya, penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hijau C. Juncea dengan 50 persen dosis pupuk anorganik dapat meningkatkan hasil kedelai sebesar 5 persen dan hasil jagung sebesar 56,56 persen.
Di Bangka Belitung, petani telah didorong untuk menggunakan pupuk organik demi meningkatkan produksi padi dan menjaga kesuburan tanah. Strategi ini cocok karena pupuk organik dapat dibuat sendiri oleh petani menggunakan limbah tanaman dan limbah alami lainnya, sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Selain itu, PT Pupuk Indonesia telah mendukung program reklamasi lahan tambang dengan aplikasi pupuk seperti Kapur Pertanian Kebomas, Petroganik Premium, Phonska Plus, dan Urea Petro. Program ini direncanakan untuk digelar di enam kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, termasuk Muntok, dengan target penanaman sekitar 600 pohon.
Menyelamatkan lahan di Bangka Belitung dengan menggunakan pupuk hijau merupakan langkah yang strategis. Pupuk hijau tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi deplesi tanah, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
Oleh karena itu, implementasi praktis dan skala besar dari teknologi ini dapat menjadi solusi integral dalam revitalisasi lahan bekas tambang di Bangka Belitung, serta kontributor kuat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan pertanian lokal.
Opini ini menyoroti potensi positif dari menggunakan pupuk hijau dalam proses rehabilitasi lahan bekas tambang di Bangka Belitung, serta implikasinya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan melestarikan lingkungan.
*) Penulis adalah Fredy Pandika, Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) Program Studi Agroteknologi.