Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan lahan sawah di daerah itu guna mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Kami mengoptimalkan lahan sawah yang ada untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni di Tanjungpandan, Kamis.
Menurut dia, upaya ini merupakan langkah dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang digalakkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, selama ini banyak lahan-lahan sawah di daerah itu yang ditinggalkan dan tidak digarap lagi oleh petani setempat.
"Maka lahan-lahan sawah tersebut nantinya akan kami optimalkan untuk meningkatkan produksi padi guna mendukung program ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Tenny menambahkan, selain optimalisasi lahan sawah, langkah lain yang dilakukan guna mendukung program ketahanan pangan nasional dan swasembada pangan adalah dengan menggunakan bibit padi yang bermutu.
Disampaikan, program lain selanjutnya adalah penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) oleh petani dan perbaikan saluran irigasi di persawahan daerah itu.
"Kemudian yang tidak kalah penting lainnya adalah pemberian pelatihan serta pendampingan kepada para petani," katanya.
Menurut Tenny selain itu, ada upaya lain yang juga diusulkan untuk menggenjot produksi padi di daerah itu guna mendukung program ketahanan pangan nasional yakni usulan dana untuk rehabilitasi sawah terutama sawah yang sudah dalam vegetasi berat.
"Kami terus berupaya mengoptimalkan fungsi lahan sawah dengan beberapa program guna mendukung program ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Dikatakan, DKPP Belitung menargetkan produksi padi di daerah itu pada 2025 sebanyak 2.950 ton.
"Target produksivitas padi adalah 3,5 ton per hektare dan berarti setidaknya target luas tambah tanam adalah 843 hektare," katanya.