Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperluas lahan pertanian padi sawah di Kecamatan Namang, sebagai upaya meningkatkan produksi dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
"Saat ini kita memiliki lahan sawah sekitar 100 hektare di Desa Namang dan tahun depan akan dilakukan perluasan lahan baru di Desa Belilik untuk memperkuat ketahanan pangan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, pemetaan lahan baru di Desa Belilik seluas 72 hektare sudah dilakukan dan rencananya mulai digarap pada 2026.
"Kami memang fokus menjadikan Desa Namang dan Belilik sebagai lumbung pangan karena secara geografis cocok untuk pengembangan padi sawah," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah, kata Algafry, juga memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Desa Namang untuk berinovasi dan mendorong kelompok tani agar lebih produktif dalam membudidayakan padi sawah.
"Namang merupakan desa dengan potensi besar, terutama di sektor pertanian dan perkebunan," katanya menambahkan.
Selain pengembangan padi sawah, pemerintah daerah setempat juga mendorong budidaya padi gogo di Desa Pangkalraya yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.
"Kerja sama dengan BI ini sudah terealisasi, salah satunya melalui bantuan sarana pertanian berupa mesin pencacah padi," ujar Algafry.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Tengah, pada 2024 luas panen padi mencapai 18.203 hektare dengan produksi sebanyak 77.490 ton gabah kering giling (GKG), yang jika dikonversikan menjadi beras, mencapai 45.931 ton.
Angka ini meningkat 19,09 persen dari luas panen tahun sebelumnya (15.285 hektare), dan produksi beras naik sekitar 16,58 persen dibandingkan 2023 (39.398 ton) .
"Meskipun begitu, produksi padi Provinsi Bangka Belitung pada 2024 baru mampu memenuhi 31,24 persen kebutuhan konsumsi lokal. Sisanya masih bergantung pada pasokan dari luar provinsi," tutup Algafry.
