Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Oktober 2024 sebesar 139,64 atau naik 0,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 138,60.
"Kenaikan NTP ini, karena naiknya indeks harga yang diterima petani (It) 0,66 persen, sementara harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,09 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan hasil pemantauan harga perdesaan di enam kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Oktober 2024, peningkatan NTP ini dipengaruhi oleh naiknya indeks pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,04 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 1,10 persen, serta peternakan 0,02 persen.
"Sebaliknya, penurunan indeks terjadi di subsektor hortikultura sebesar 1,64 persen dan perikanan turun 1,56 persen," ujarnya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
"Pada Oktober 2024, secara umum It naik sebesar 0,66 persen dibanding It September 2024 yaitu dari 165,98 menjadi 167,07," katanya.
Ia mengatakan kenaikan It pada Oktober 2024 disebabkan oleh naiknya It pada tanaman pangan 0,98 persen dan tanaman perkebunan rakyat 1,04 persen. Sebaliknya, penurunan It terjadi pada tanaman hortikultura 1,67 persen, peternakan 0,17 persen serta perikanan sebesar 1,93 persen.
Sementara itu, melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
"Pada Oktober tahun ini, secara umum Ib turun sebesar 0,09 persen bila dibanding Ib September 2024, yaitu dari 119,76 menjadi 119,65," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kenaikan NTP ini, karena naiknya indeks harga yang diterima petani (It) 0,66 persen, sementara harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,09 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan hasil pemantauan harga perdesaan di enam kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Oktober 2024, peningkatan NTP ini dipengaruhi oleh naiknya indeks pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,04 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 1,10 persen, serta peternakan 0,02 persen.
"Sebaliknya, penurunan indeks terjadi di subsektor hortikultura sebesar 1,64 persen dan perikanan turun 1,56 persen," ujarnya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
"Pada Oktober 2024, secara umum It naik sebesar 0,66 persen dibanding It September 2024 yaitu dari 165,98 menjadi 167,07," katanya.
Ia mengatakan kenaikan It pada Oktober 2024 disebabkan oleh naiknya It pada tanaman pangan 0,98 persen dan tanaman perkebunan rakyat 1,04 persen. Sebaliknya, penurunan It terjadi pada tanaman hortikultura 1,67 persen, peternakan 0,17 persen serta perikanan sebesar 1,93 persen.
Sementara itu, melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
"Pada Oktober tahun ini, secara umum Ib turun sebesar 0,09 persen bila dibanding Ib September 2024, yaitu dari 119,76 menjadi 119,65," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024