Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Romlan mengatakan masyarakat di daerah itu perlu mendapatkan literasi digital guna meningkatkan kemampuan menangkal berita bohong "Hoaks" di media sosial.

"Pemahaman masyarakat memperoleh literasi digital sangat penting di era perkembangan informasi digitalisasi moderen," kata Romlan di Sungailiat, Jumat.

Dengan literasi itu, kata dia, masyarakat nantinya memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi berita bohong yang tersebar di media sosial. Begitu juga dengan komunitas informasi masyarakat (KIM) dinilai mempunyai peran penting menyebarkan informasi yang akurat dan kredibel.

"Sebagai mitra pemerintah,, KIM sebagai ujung tombak langsung masyarakat, dalam mengumpulkan, mengelola dan menyebarkan informasi yang benar dan akurat," jelas dia.

Romlan mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut terlibat menjaga keamanan wilayah supaya tetap aman dan tertib menjelang pemilihan kepala daerah yang sudah semakin dekat.

Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Bangka Belitung Suryani mengatakan menjelang Pilkada 2024, masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran berita bohong. Dengan membekali warga dengan alat untuk mengevaluasi informasi secara kritis, dengan harapan dapat menumbuhkan pemilih yang lebih terinformasi dan terlibat.

Ia mengatakan, sebelumnya KIM sudah memperoleh bimbingan teknik untuk memverifikasi informasi, termasuk memeriksa sumber, referensi silang dengan sumber terpercaya lainnya, dan waspada terhadap berita utama yang sensasional.

Pilkada yang sudah dekat harus bersiap menghadapi berbagai tantangan. Dengan  membekali komunitas dengan keterampilan literasi digital untuk membedakan fakta dan hoaks.

Pewarta: Kasmono

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024