PT Timah Tbk melibatkan mahasiswa secara langsung dalam menyukseskan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) guna mendukung dunia pendidikan yang berkualitas di lingkungan operasional perusahaan itu.
"PT Timah memberikan kesempatan untuk terlibat langsung mahasiswa di berbagai program edukatif dalam bentuk magang," kata Departement Head Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan program magang mahasiswa ini sejalan dengan komitmen PT Timah untuk mendukung generasi muda Indonesia dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
"Para mahasiswa ini terlibat langsung dalam berbagai kegiatan perusahaan, dari sisi operasional hingga aspek tata kelola dan lingkungan, sehingga mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang proses bisnis perusahaan dan tanggung jawab secara sosial dan lingkungan," katanya.
Ia menyatakan, dalam program magang ini para mahasiswa fokus mendalami bidang TJSL dan PPM, seperti program agroforestry yang merupakan sistem pengolahan lahan yang menggabungkan pepohonan dengan tanaman semusim dalam satu bidang lahan, dengan memanfaatkan lahan bekas tambang untuk budidaya tanaman produktif dan ikan air tawar serta pemberdayaan kelompok tani lokal.
Mahasiswa juga berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, mulai dari monitoring UMKM mitra binaan, kegiatan di Tins Gallery, monitoring PPM meliputi agroforestry di Muntok dan sekolah enterpreneur difabel, serta budidaya ikan air tawar.
Kemudian program Oto Sehat, budidaya dan penanaman mangrove, diskusi untuk pengelolaan lahan pertanian, strategi pemasaran produk pertanian serta pemberdayaan kelompok petani lokal ke depannya.
Selain itu, PT Timah Tbk juga melibatkan para mahasiswa dalam program Pemali Boarding School, pelestarian masyarakat adat di lingkar tambang, program fishing ground, traktor cumi, coral garden, budidaya garam, pengembangan UMKM, Program Terpadu Inovasi Nanas Badau Belitung, dan Program Bela Nusantara (Belo Laut Inklusif Berkelanjutan dan Sejahtera).
"Program-program ini untuk menciptakan lahan produktif yang ramah lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar serta menjaga keberlanjutan lingkungan di Bangka Belitung," katanya.
Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Fathonah Aurora menceritakan pengalaman magang kolaboratif di PT Timah yang dilaksanakan di Divisi CSR sejak 10 Juli sampai dengan 31 Oktober 2024.
“Kegiatan magang di PT Timah dalam pengelolaan program-program yang berfokus pada pertanian dan lingkungan dengan pendekatan yang berkelanjutan," katanya.
Menurut dia PT Timah telah memberikan wawasan yang mendalam mengenai penerapan strategi agribisnis dalam CSR, terutama dalam upaya memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan lapangan kerja yang berbasis sumber daya lokal.
Azzura mahasiswa UBB lainnya mengatakan melalui program magang ini mahasiswa agribisnis bukan hanya menambah ilmu, tetapi juga meraih kesempatan untuk menuai pengalaman berharga.
"Kami belajar bahwa inovasi dan keberlanjutan adalah kunci untuk mengubah tantangan menjadi peluang di berbagai sektor yang berhubungan dengan masyarakat seperti pertanian, perikanan, kelautan, pariwisata dan pertambangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"PT Timah memberikan kesempatan untuk terlibat langsung mahasiswa di berbagai program edukatif dalam bentuk magang," kata Departement Head Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan program magang mahasiswa ini sejalan dengan komitmen PT Timah untuk mendukung generasi muda Indonesia dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
"Para mahasiswa ini terlibat langsung dalam berbagai kegiatan perusahaan, dari sisi operasional hingga aspek tata kelola dan lingkungan, sehingga mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang proses bisnis perusahaan dan tanggung jawab secara sosial dan lingkungan," katanya.
Ia menyatakan, dalam program magang ini para mahasiswa fokus mendalami bidang TJSL dan PPM, seperti program agroforestry yang merupakan sistem pengolahan lahan yang menggabungkan pepohonan dengan tanaman semusim dalam satu bidang lahan, dengan memanfaatkan lahan bekas tambang untuk budidaya tanaman produktif dan ikan air tawar serta pemberdayaan kelompok tani lokal.
Mahasiswa juga berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, mulai dari monitoring UMKM mitra binaan, kegiatan di Tins Gallery, monitoring PPM meliputi agroforestry di Muntok dan sekolah enterpreneur difabel, serta budidaya ikan air tawar.
Kemudian program Oto Sehat, budidaya dan penanaman mangrove, diskusi untuk pengelolaan lahan pertanian, strategi pemasaran produk pertanian serta pemberdayaan kelompok petani lokal ke depannya.
Selain itu, PT Timah Tbk juga melibatkan para mahasiswa dalam program Pemali Boarding School, pelestarian masyarakat adat di lingkar tambang, program fishing ground, traktor cumi, coral garden, budidaya garam, pengembangan UMKM, Program Terpadu Inovasi Nanas Badau Belitung, dan Program Bela Nusantara (Belo Laut Inklusif Berkelanjutan dan Sejahtera).
"Program-program ini untuk menciptakan lahan produktif yang ramah lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar serta menjaga keberlanjutan lingkungan di Bangka Belitung," katanya.
Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Fathonah Aurora menceritakan pengalaman magang kolaboratif di PT Timah yang dilaksanakan di Divisi CSR sejak 10 Juli sampai dengan 31 Oktober 2024.
“Kegiatan magang di PT Timah dalam pengelolaan program-program yang berfokus pada pertanian dan lingkungan dengan pendekatan yang berkelanjutan," katanya.
Menurut dia PT Timah telah memberikan wawasan yang mendalam mengenai penerapan strategi agribisnis dalam CSR, terutama dalam upaya memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan lapangan kerja yang berbasis sumber daya lokal.
Azzura mahasiswa UBB lainnya mengatakan melalui program magang ini mahasiswa agribisnis bukan hanya menambah ilmu, tetapi juga meraih kesempatan untuk menuai pengalaman berharga.
"Kami belajar bahwa inovasi dan keberlanjutan adalah kunci untuk mengubah tantangan menjadi peluang di berbagai sektor yang berhubungan dengan masyarakat seperti pertanian, perikanan, kelautan, pariwisata dan pertambangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024