Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat produksi padi petani di daerah itu hingga Oktober 2024 mencapai 802,81 ton Gabah Kering Giling (GKG).
"Kami mencatat produksi padi petani Belitung hingga Oktober mencapai 802,81 ton GKG," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, produksi padi petani Belitung tahun ini mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun sebelumnya hanya sebanyak 679,7 ton GKG.
Ia mengatakan, produksi ini berasal dari luas tanam padi sawah di daerah itu hingga Oktober yang mencapai 201,4 hektare dan luas panen mencapai 220 hektare.
"Kami optimis hingga Desember mendatang produksi padi petani mampu mencapai 900 ton GKG," ujarnya.
Tenny menambahkan, peningkatan produksi padi petani di daerah itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah implementasi program dari pemerintah pusat guna meningkatkan ketahanan pangan di daerah itu.
Baca juga: Optimalisasi lahan mampu tingkatkan produksi padi Belitung
Selain itu, lanjut dia, faktor lainnya adalah adanya optimalisasi atau pembukaan lahan sawah yang selama ini tidur atau tidak digarap oleh petani setempat.
"Lahan yang selama ini tidur dibuka kembali, dioptimalkan lagi, dan ditanami padi guna membantu meningkatkan produksi padi lokal," katanya.
Disampaikan, selain itu dengan adanya faktor musim kemarau serangan hama penyakit terhadap tanaman padi menjadi lebih sedikit dibandingkan musim penghujan.
"Jadi memang musim kemarau itu ada positif dan negatif. Kalau negatif memang petani kesulitan menanam padi, namun kalau positifnya adalah serangan hama penyakit sedikit sehingga produksi padi meningkat," ujarnya.
Tenny menambahkan, kemampuan produksi padi per hektare juga mengalami peningkatan menjadi empat sampai lima ton per hektare dari sebelumnya hanya tiga ton per hektare.
"Bahkan ada yang rata-rata produksi bisa lebih dari lima ton per hektare namun rata-rata sekitar empat sampai lima ton per hektare," katanya.
Meningkatnya produksi padi petani per hektare, kata Tenny, karena petani di daerah itu menanam bibit padi unggul yang merupakan bantuan pemerintah.
"Kemudian ada bantuan sarana produksi lain untuk memotivasi petani seperti bantuan pupuk organik, pupuk hayati, dan KNO3 atau kalium nitrat untuk meningkatkan produksi padi petani," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami mencatat produksi padi petani Belitung hingga Oktober mencapai 802,81 ton GKG," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, produksi padi petani Belitung tahun ini mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun sebelumnya hanya sebanyak 679,7 ton GKG.
Ia mengatakan, produksi ini berasal dari luas tanam padi sawah di daerah itu hingga Oktober yang mencapai 201,4 hektare dan luas panen mencapai 220 hektare.
"Kami optimis hingga Desember mendatang produksi padi petani mampu mencapai 900 ton GKG," ujarnya.
Tenny menambahkan, peningkatan produksi padi petani di daerah itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah implementasi program dari pemerintah pusat guna meningkatkan ketahanan pangan di daerah itu.
Baca juga: Optimalisasi lahan mampu tingkatkan produksi padi Belitung
Selain itu, lanjut dia, faktor lainnya adalah adanya optimalisasi atau pembukaan lahan sawah yang selama ini tidur atau tidak digarap oleh petani setempat.
"Lahan yang selama ini tidur dibuka kembali, dioptimalkan lagi, dan ditanami padi guna membantu meningkatkan produksi padi lokal," katanya.
Disampaikan, selain itu dengan adanya faktor musim kemarau serangan hama penyakit terhadap tanaman padi menjadi lebih sedikit dibandingkan musim penghujan.
"Jadi memang musim kemarau itu ada positif dan negatif. Kalau negatif memang petani kesulitan menanam padi, namun kalau positifnya adalah serangan hama penyakit sedikit sehingga produksi padi meningkat," ujarnya.
Tenny menambahkan, kemampuan produksi padi per hektare juga mengalami peningkatan menjadi empat sampai lima ton per hektare dari sebelumnya hanya tiga ton per hektare.
"Bahkan ada yang rata-rata produksi bisa lebih dari lima ton per hektare namun rata-rata sekitar empat sampai lima ton per hektare," katanya.
Meningkatnya produksi padi petani per hektare, kata Tenny, karena petani di daerah itu menanam bibit padi unggul yang merupakan bantuan pemerintah.
"Kemudian ada bantuan sarana produksi lain untuk memotivasi petani seperti bantuan pupuk organik, pupuk hayati, dan KNO3 atau kalium nitrat untuk meningkatkan produksi padi petani," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024