Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan strategi diversifikasi investasi untuk menggeliatkan ekonomi dari sektor penanaman modal.
"Kita harus lakukan diversifikasi investasi di sektor lain seperti pertanian dan pariwisata, tidak hanya bergantung dengan sektor pertambangan bijih timah," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Bupati mengatakan itu menyikapi turunnya nilai investasi pada 2024 sehingga tidak sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
Pemkab Bangka Tengah menargetkan nilai investasi pada 2024 sebesar Rp1,5 triliun namun hingga Desember 2024 hanya mampu tercapai sebesar 15,69 persen.
Kondisi ini menjadi tantangan cukup besar, sebagai akibat penurunan di sektor pertambangan bijih timah.
Penurunan tersebut disebabkan melemahnya sektor perdagangan dan pertambangan, termasuk dampak pelarangan ekspor timah pada awal tahun yang mempengaruhi perekonomian lokal.
"Untuk itu, kita melakukan cara lain yaitu menggerakkan sektor lain yang bisa menarik para investor menanamkan modalnya di daerah ini," kata Algafry.
Bupati mengatakan, potensi lokal yang kaya diharapkan dapat menarik investor baru. Pada 2023, investasi berhasil mencapai Rp1,16 triliun, menunjukkan bahwa Bangka Tengah memiliki daya tarik ekonomi yang signifikan jika tantangan spesifik sektor tambang dapat diatasi.
"Kita tetap optimistis, jangan pesimis sebelum berupaya karena saya percaya ada banyak cara jika kita benar-benar mau bekerja keras," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024