Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus bertambah.
"Kebutuhan ikan untuk konsumsi harian masyarakat, industri dan pasar ekspor yang terus meningkat harus diikuti dengan peningkatan produksi nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Amir Hamzah di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, berbagai pola pembinaan terus dilakukan kepada para nelayan dan pemberian bantuan alat tangkap juga terus diberikan untuk memberikan motivasi kepada nelayan agar mampu meningkatkan produksi ikan tangkap.
Ia menjelaskan pada 2015 jumlah produksi perikanan tangkap mencapai 14.113,5 ton yang berasal dari nelayan di Kecamatan Muntok 4.119 ton, Simpangteritip 3.386 ton, Jebus 853 ton, Parittiga 2.695 ton, Kelapa 1.015 ton dan nelayan Kecamatan Tempilang 2.043 ton.
"Kalau ditaksir nilai produksi perikanan tangkap pada tahun lalu sekitar Rp285 miliar. Pada tahun ini kami targetkan meningkat lebih dari 10 persen," kata dia.
Menurut dia, pola pembinaan dan penyaluran bantuan yang dikembangkan selama ini cukup efektif untuk mendorong peningkatan produksi tangkap, namun perlu terus didorong agar nelayan semakin giat dan tekun menjalankan usahanya.
Luas perairan di wilayah Kabupaten Bangka Barat 172.355,19 hektare dengan panjang garis pantai 278,75 kilometer diyakininya memiliki potensi ikan dan biota laut yang cukup besar, namun belum bisa dimanfaatkan maksimal.
"Perlu peran pihak swasta untuk memaksimalkan jumlah produksi tangkap agar mampu bersaing dalam memanfaatkan peluang pasar," kata dia.
Menurut dia, potensi yang bisa dikembangkan pihak swasta berupa penambahan jumlah kapal nelayan kapasitas di bawah 5GT sekitar 1.000 unit, alat tangkap berupa jaring ikan 1.000 pcs, jaring udang 1.500 pcs, jaring kepiting 1.500 pcs dan bubu 500 gulung.
"Selain itu, kami juga menawarkan peran swasta untuk menanamkan modalnya untuk membangun pabrik es balok kapasitas 10 ton untuk memenuhi kebutuhan harian nelayan," kata dia.
Menurut dia, untuk berinvestasi dalam bidang perikanan tangkap dan budi daya masih terbuka lebar karena potensi sumber daya alam dan letak geografis daerah kepulauan tersebut cukup potensial.
"Kami optimistis jika ada investor yang tertarik mengembangkan usaha perikanan di Bangka Barat akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah, serta modal usaha akan cepat kembali karena daerah ini memang cukup potensial untuk dikembangkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kebutuhan ikan untuk konsumsi harian masyarakat, industri dan pasar ekspor yang terus meningkat harus diikuti dengan peningkatan produksi nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Amir Hamzah di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, berbagai pola pembinaan terus dilakukan kepada para nelayan dan pemberian bantuan alat tangkap juga terus diberikan untuk memberikan motivasi kepada nelayan agar mampu meningkatkan produksi ikan tangkap.
Ia menjelaskan pada 2015 jumlah produksi perikanan tangkap mencapai 14.113,5 ton yang berasal dari nelayan di Kecamatan Muntok 4.119 ton, Simpangteritip 3.386 ton, Jebus 853 ton, Parittiga 2.695 ton, Kelapa 1.015 ton dan nelayan Kecamatan Tempilang 2.043 ton.
"Kalau ditaksir nilai produksi perikanan tangkap pada tahun lalu sekitar Rp285 miliar. Pada tahun ini kami targetkan meningkat lebih dari 10 persen," kata dia.
Menurut dia, pola pembinaan dan penyaluran bantuan yang dikembangkan selama ini cukup efektif untuk mendorong peningkatan produksi tangkap, namun perlu terus didorong agar nelayan semakin giat dan tekun menjalankan usahanya.
Luas perairan di wilayah Kabupaten Bangka Barat 172.355,19 hektare dengan panjang garis pantai 278,75 kilometer diyakininya memiliki potensi ikan dan biota laut yang cukup besar, namun belum bisa dimanfaatkan maksimal.
"Perlu peran pihak swasta untuk memaksimalkan jumlah produksi tangkap agar mampu bersaing dalam memanfaatkan peluang pasar," kata dia.
Menurut dia, potensi yang bisa dikembangkan pihak swasta berupa penambahan jumlah kapal nelayan kapasitas di bawah 5GT sekitar 1.000 unit, alat tangkap berupa jaring ikan 1.000 pcs, jaring udang 1.500 pcs, jaring kepiting 1.500 pcs dan bubu 500 gulung.
"Selain itu, kami juga menawarkan peran swasta untuk menanamkan modalnya untuk membangun pabrik es balok kapasitas 10 ton untuk memenuhi kebutuhan harian nelayan," kata dia.
Menurut dia, untuk berinvestasi dalam bidang perikanan tangkap dan budi daya masih terbuka lebar karena potensi sumber daya alam dan letak geografis daerah kepulauan tersebut cukup potensial.
"Kami optimistis jika ada investor yang tertarik mengembangkan usaha perikanan di Bangka Barat akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah, serta modal usaha akan cepat kembali karena daerah ini memang cukup potensial untuk dikembangkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016