Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencanangkan pemberian obat filariasis pada Selasa (18/10) untuk mengantisipasi penularan penyakit kaki gajah.
"Filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk maka itu kami imbau warga agar mau meminum obatnya sehingga dapat mencegah berkembangnya penyakit tersebut sedini mungkin," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin, Senin.
Ia mengatakan, pemberian obat ini merupakan tahap ke dua setelah sebelumnya sudah dilakukan pada 2015, pencanangan tersebut dilakukan karena berdasarkan hasil survei dari 1.500 orang terdapat 46 orang yang positif mengandung penyakit tersebut.
"Kementerian Kesehatan memberikan batas maksimal 18 orang maka itu Pangkalpinang diikutkan kembali dalam program pemberian obat filariasis tahap dua," ujarnya.
Ia mengatakan, pada tahun lalu pemberian obat filarisas kepada warga di kota ini mencapai 80,96 persen, untuk tahun ini ditargetkan pencapaian di atas 90 persen.
"Pemberian obat filariasis untuk tahun ini akan diberikan dalam dua tahap, tahap pertama akan diberikan pada seluruh anak sekolah yang ada di kota ini dan yang ke dua akan diberikan pada masyarakat umum," ujarnya.
Ia menjelaskan, penyakit filariasis merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kecacatan dan juga mengganggu psikologis seseorang sehingga mengakibatkan turunnya kualitas sumber daya manusia.
"Kami mengerahkan seluruh kader-kader kesehatan yang ada di Puskesmas atau pun di tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk menyukseskan program tersebut dengan begitu diharapkan program ini cepat selesai dan mencapai target sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk maka itu kami imbau warga agar mau meminum obatnya sehingga dapat mencegah berkembangnya penyakit tersebut sedini mungkin," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin, Senin.
Ia mengatakan, pemberian obat ini merupakan tahap ke dua setelah sebelumnya sudah dilakukan pada 2015, pencanangan tersebut dilakukan karena berdasarkan hasil survei dari 1.500 orang terdapat 46 orang yang positif mengandung penyakit tersebut.
"Kementerian Kesehatan memberikan batas maksimal 18 orang maka itu Pangkalpinang diikutkan kembali dalam program pemberian obat filariasis tahap dua," ujarnya.
Ia mengatakan, pada tahun lalu pemberian obat filarisas kepada warga di kota ini mencapai 80,96 persen, untuk tahun ini ditargetkan pencapaian di atas 90 persen.
"Pemberian obat filariasis untuk tahun ini akan diberikan dalam dua tahap, tahap pertama akan diberikan pada seluruh anak sekolah yang ada di kota ini dan yang ke dua akan diberikan pada masyarakat umum," ujarnya.
Ia menjelaskan, penyakit filariasis merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kecacatan dan juga mengganggu psikologis seseorang sehingga mengakibatkan turunnya kualitas sumber daya manusia.
"Kami mengerahkan seluruh kader-kader kesehatan yang ada di Puskesmas atau pun di tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk menyukseskan program tersebut dengan begitu diharapkan program ini cepat selesai dan mencapai target sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016