Pekanbaru (Antara Babel) - Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan Juha P Salin mengapresiasi keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam penanggulangan lingkungan hidup khususnya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Indonesia tahun 2016 termasuk di Riau.
"Saya senang tingkat hotspot di Indonesia menurun signifikan tahun ini," kata Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan Juha P Salin saat dijumpai Antara di Pekanbaru, Riau usai bersilahturahmi dengan Wali Kota Pekanbaru Firdaus di kantornya, Kamis.
Juha P Salin memuji ketegasan dan kecepatan Presiden Jokowi dalam menangani masalah kebakaran lahan dan hutan. Ini terbukti saat ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat 2015.
Saat itu Jokowi menyampaikan pidato terkait Karlahut yang terjadi di Indonesia dihadapan parlemen. Kala itu Indonesia langsung mendapat perhatian dari anggota parlemen.
Jokowi dinilai tidak hanya mampu berbicara akan tetapi bisa membuktikan. Ini terlihat sekembalinya ia ke Indonesia langsung gerak cepat dan tanggap terhadap masalah Karlahut yang melanda Indonesia khususnya Sumatera dan Riau.
"Bukti keberhasilan itu nampak, masalah Karlahut yang ada tahun lalu hari ini sudah ada perbaikan yang luar biasa," tegasnya.
Ia mengaku AS telah memberikan bantuan penanggulangan Karlahut di Indonesia umumnya.
"Bantuan berupa pemberian pelatihan dan pengetahuan teknik menangani kebakaran hutan hingga peralatan," kata dia.
Walau ia tidak tahu pasti apakah bantuan tersebut masih akan berkelanjutan dimasa datang, yang pasti sebut Juha akan melihat masalahnya dulu.
"Tetapi itu semua tergantung kalau memang ada kebutuhan pastilah saya akan melihat peluang untuk membantu lagi," katanya menambahkan.
Sebelumnya diinformasikan Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi 56 titik panas di Sumatera.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis menyebutkan jumlah tersebut turun empat titik dari hari sebelumnya total 60 titik.
Dia merinci, empat provinsi di Sumatera yang disebutkan dengan wilayah menjadi kosentrasi berada di Bangka Belitung terpantau 24 titik.
Lalu di Sumatera Selatan dengan jumlah 19 titik, di Lampung terdeteksi 12 titik dan di Jambi satelit temukan satu titik.
Sebelumnya Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger melaporkan Jumat (14/10), sebanyak 3.810 hektare lahan di Riau telah hangus terbakar dan menetapkan total 95 tersangka dari 74 perkara, dua kasus diantaranya diduga dilakukan oleh korporasi.
Pemerintah Provinsu Riau telah tetapkan status siaga darurat karhutla selama enam bulanterhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saya senang tingkat hotspot di Indonesia menurun signifikan tahun ini," kata Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan Juha P Salin saat dijumpai Antara di Pekanbaru, Riau usai bersilahturahmi dengan Wali Kota Pekanbaru Firdaus di kantornya, Kamis.
Juha P Salin memuji ketegasan dan kecepatan Presiden Jokowi dalam menangani masalah kebakaran lahan dan hutan. Ini terbukti saat ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat 2015.
Saat itu Jokowi menyampaikan pidato terkait Karlahut yang terjadi di Indonesia dihadapan parlemen. Kala itu Indonesia langsung mendapat perhatian dari anggota parlemen.
Jokowi dinilai tidak hanya mampu berbicara akan tetapi bisa membuktikan. Ini terlihat sekembalinya ia ke Indonesia langsung gerak cepat dan tanggap terhadap masalah Karlahut yang melanda Indonesia khususnya Sumatera dan Riau.
"Bukti keberhasilan itu nampak, masalah Karlahut yang ada tahun lalu hari ini sudah ada perbaikan yang luar biasa," tegasnya.
Ia mengaku AS telah memberikan bantuan penanggulangan Karlahut di Indonesia umumnya.
"Bantuan berupa pemberian pelatihan dan pengetahuan teknik menangani kebakaran hutan hingga peralatan," kata dia.
Walau ia tidak tahu pasti apakah bantuan tersebut masih akan berkelanjutan dimasa datang, yang pasti sebut Juha akan melihat masalahnya dulu.
"Tetapi itu semua tergantung kalau memang ada kebutuhan pastilah saya akan melihat peluang untuk membantu lagi," katanya menambahkan.
Sebelumnya diinformasikan Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi 56 titik panas di Sumatera.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis menyebutkan jumlah tersebut turun empat titik dari hari sebelumnya total 60 titik.
Dia merinci, empat provinsi di Sumatera yang disebutkan dengan wilayah menjadi kosentrasi berada di Bangka Belitung terpantau 24 titik.
Lalu di Sumatera Selatan dengan jumlah 19 titik, di Lampung terdeteksi 12 titik dan di Jambi satelit temukan satu titik.
Sebelumnya Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger melaporkan Jumat (14/10), sebanyak 3.810 hektare lahan di Riau telah hangus terbakar dan menetapkan total 95 tersangka dari 74 perkara, dua kasus diantaranya diduga dilakukan oleh korporasi.
Pemerintah Provinsu Riau telah tetapkan status siaga darurat karhutla selama enam bulanterhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016