Jakarta (Antara Babel) - Polda Metro Jaya menggelar dzikir dan doa bersama sehari sebelum pelaksanaan pengamanan unjuk rasa organisasi masyarakat dan keagaman pada Jumat (4/11).

"Kita berdoa bersama agar demo tanpa ada gangguan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Kamis.

Ustad Arifin Ilham bertindak sebagai penceramah yang turut dihadiri Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan, Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Suntana dan pejabat utama lainnya.

Polda Metro Jaya mempersiapkan segala upaya untuk mengamankan aksi massa seperti menempatkan 300 polisi wanita (polwan) berhijab sebagai garda terdepan dan negosiator dengan pendemo.

Diharapkan keberadaan polwan berkerudung itu mampu meredakan tensi pengunjuk rasa agar tetap menjaga situasi yang kondusif.

Selain itu, Polda Jawa Barat menurunkan sejumlah anggota Satuan Brimob bersorban dan akan membacakan shalawat sebagai aksi simpatik terhadap pengunjuk rasa.

Rencananya, sejumlah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan perkiraan sebanyak 100.000 orang akan berunjuk rasa menolak penistaan agama di wilayah Jakarta pada Jumat (4/11).

Polda Metro Jaya juga menyiapkan rekayasa atau pengalihan arus saat terjadi kepadatan di lokasi unjuk rasa sekitar Istana Kepresidenan dan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Polri dibantu TNI dan instansi lainnya menyiagakan sekitar 18.000 personel guna mengamankan aksi tersebut.

Pewarta: Taufik Ridwan

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016