Pangkalpinang (Antara Babel) - Bulog Subdivre Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membatalkan mengimpor daging kerbau asal India, karena masyarakat di daerah itu tidak berminat untuk mengkonsumsi daging kerbau itu.

"Kami terpaksa membatalkan impor daging kerbau untuk menekan harga daging sapi di daerah ini," kata Kepala Bulog Subdivre Bangka, Agus Sutarto di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan sebelum mendatangkan daging kerbau dari India ini, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, untuk menjaga stabilitas harga daging sapi yang masih berfluktuasi tinggi.

"Masyarakat lebih meminati daging sapi dan ayam, sementara daging kerbau tidak diminati, sehingga kami terpaksa membatalkan pemasokan daging impor itu," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini harga daging sapi di Kota Pangkalpinang masih berfluktuasi tinggi Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogram, sehingga dapat memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.

"Jika dipaksakan untuk mengimpor daging kerbau itu, maka pihaknya akan merugi, karena tidak laku terjual di pasar," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, pihaknya akan berusaha untuk mendatangkan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat, sekaligus untuk menjaga stabilitas daging sapi di daerah ini.

"Kami telah mengusulkan berbagai fasilitas ke Bulog Pusat, untuk dapat menyimpan daging sapi dalam jumlah banyak, untuk menjaga ketersediaan daging masyarakat di daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016