Gorengan menjadi salah satu menu favorit yang kerap disajikan di meja makan saat berbuka puasa. Namun, banyak anggapan bahwa makanan ini tidak sehat dan sebaiknya dihindari saat berbuka. Lantas, apakah benar mengonsumsi gorengan saat berbuka dapat berdampak buruk bagi kesehatan?
Boleh atau tidak makan gorengan saat berbuka?
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, menjelaskan bahwa mengonsumsi gorengan saat berbuka sebenarnya boleh saja, tetapi dengan beberapa catatan. Salah satunya adalah memperhatikan porsi dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.
“Gorengan tetap harus dikonsumsi dengan hati-hati, tidak langsung saat berbuka karena tenggorokan masih butuh hidrasi. Sebaiknya setelah berbuka minum yang manis terlebih dahulu,” ujar Prof. Ari dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Sebagai alternatif, Prof. Ari menyarankan untuk mengonsumsi cemilan ringan yang manis seperti kurma, kue kecil, atau jus. Makan besar dapat dilakukan setelah salat Magrib agar lambung menerima makanan secara bertahap.
Dampak gorengan bagi kesehatan
Gorengan dibuat dengan metode menggoreng dalam minyak banyak yang meningkatkan jumlah kalori dalam makanan. Terlebih lagi, penggunaan tepung dalam gorengan menambah kadar lemak trans yang berbahaya bagi tubuh.
Berikut ini adalah perkiraan kandungan kalori dan lemak dalam beberapa jenis gorengan per potongnya:
- Tempe goreng tepung: 72 kalori, 4,2 gram lemak
- Tahu isi: 134 kalori, 6,64 gram lemak
- Bakwan: 137 kalori, 11,59 gram lemak
- Pisang goreng: 68 kalori, 3,58 gram lemak
- Singkong goreng: 40 kalori, 1,58 gram lemak
Sementara itu, rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa adalah sekitar 2.100 kalori. Mengonsumsi lima potong bakwan saja sudah memenuhi sekitar ¼ kebutuhan kalori harian. Jika ditambah dengan makanan lain, seperti nasi dan lauk-pauk, maka asupan kalori bisa berlebih dan berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Asupan kalori berlebih akibat konsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi. Selain itu, gorengan yang dikonsumsi dalam jumlah banyak juga dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko penyakit jantung.
Cara mengonsumsi gorengan dengan lebih sehat
Meskipun gorengan dapat dikonsumsi saat berbuka puasa, tetap disarankan untuk tidak berlebihan. Cukup makan satu potong gorengan favorit sebagai pelengkap berbuka. Sebagai alternatif yang lebih sehat, gorengan bisa dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan minyak sekali pakai yang rendah lemak trans.
Selain itu, menggoreng tahu, tempe, atau bahan makanan lain tanpa tambahan tepung dapat membantu mengurangi jumlah kalori di dalamnya. Selain membatasi konsumsi gorengan, penting juga untuk memastikan asupan makanan bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan cairan harian agar tubuh tetap sehat selama berpuasa.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025