Pangkalpinang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Pakuan Bogor Andi Asrun menilai koreksi 5 persen indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Selasa ini hanya bersifat temporer dan gorengan para spekulan di pasar saham tersebut.
Andi Asrun dalam keterangan tertulis yang diterima di Pangkalpinang, Selasa, justru berani memprediksi kinerja saham akan kembali menguat memasuki hari kerja pekan depan.
Menurut dia, rencana kerja pemerintah dengan proyek-proyek pembangunan yang akan dimulai pekan jadi faktor yang akan memperkuat kembali IHSG. Kinerja baik di bidang perekonomian menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.
Kepercayaan investor domestik dan internasional harus menambah kepercayaan publik pada dunia pasar modal Indonesia, harap pakar hukum yang ikut mengomentari kinerja pasar saham ini.
"Bisa juga koreksi IHSG adalah ulah dari spekulan saham untuk mengeruk CUAN di tengah isue turunnya IHSG," katanya
Pemerintah telah membantah isue mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Perekonomian. Kedua menteri itu akan tetap bekerja di Kabinet Indonesia Maju.
"Kabinet tetap solid, sehingga tidak ada kaitannya antara koreksi IHSG dengan isu mundurnya Sri Mulyani dan Airlangga, yang memang tidak benar itu," kata Asrun.
Kunjungan Wakil Ketua DPR RI Prof Sufmi Dasco dan beberapa anggota DPR RI komisi bidang moneter ke Gedung Bursa Efek Indonesia adalah bentuk dukungan kepada pelaku bisnis pasar modal untuk tetap fokus pada bisnisnya, kata Asrun.