Pangkalpinang (ANTARA) - Pengamat politik Prof. Dr. Andi Asrun, SH, MH menilai tagar "KaburAjaDulu" yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial dinilai sebagai sebuah gorengan politik dengan pengaruh yang kecil.
Andi Asrun dalam keterangan tertulis yang diterima di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan tagar tersebut merupakan olahan dari pihak-pihak yang kalah dalam Pilpres 2024 dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap pemerintahan saat ini.
"Tagar 'Kabur Aja Dulu' hanyalah manuver politik yang akan segera dilupakan oleh publik. Ini adalah upaya minor yang tidak memiliki dasar kuat dan hanya bertujuan untuk menciptakan kegaduhan semata," ujar Guru Besar Hukum Konstitusi Universitas Pakuan Bogor ini,.
Lebih lanjut, Asrun menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo saat ini telah bekerja keras untuk memperkuat perekonomian nasional, salah satunya melalui pembukaan lapangan kerja baru di sektor perekonomian dan perdagangan.
"Jika ada kesulitan dalam perekonomian, itu adalah gejala global yang dialami oleh banyak negara, bukan masalah spesifik Indonesia," tambahnya.
Asrun juga memuji langkah efisiensi penggunaan APBN oleh pemerintahan saat ini, yang diarahkan untuk pembangunan sumber daya manusia, kesehatan, dan infrastruktur selektif. "Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan," ujarnya.
Menyikapi penyebaran tagar "KaburAjaDulu" yang dinilai destruktif, Asrun menyarankan agar para menteri terkait, terutama di bidang perekonomian dan ketenagakerjaan, lebih aktif memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan positif yang telah dilakukan oleh kementerian masing-masing. "Dengan demikian, isu-isu negatif seperti ini dapat diredam dan tidak menjadi bahan perbincangan yang meresahkan masyarakat," tegasnya.
Asrun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mendukung pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan. "Mari kita bersama-sama menjaga stabilitas dan kemajuan bangsa, serta tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak produktif," katanya.