Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan kompetensi guru di daerah itu agar bisa meningkatkan profesionalisme mereka.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Edison Taher, Jumat, mengatakan meningkatkan profesionalisme guru merupakan salah satu dari lima program utama yang akan dilaksanakan.

"Kami cukup bersyukur, karena guru yang sudah diuji kompetensinya oleh kementerian pada 2015, Pangkalpinang merupakan terbaik di Bangka Belitung dan di luar Pulau Jawa. Sedangkan untuk Bangka Belitung terbaik urutan keenam setelah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan DKI," katanya.

Ia mengatakan kalau secara nasional nilai rata-rata kompetensi guru Pangkalpinang masih 56. Sedangkan untuk di Bangka Belitung dari rata-rata 59, nilai kemptensi guru Pangkalpinang sebesar 60,28.

"Walaupun nilai kompetensi guru Pangkalpinang sudah 60,28, namun kementerian akan melakukan penguatan dan akan meningkatkan lagi standar kompetensi guru ini. Untuk 2016, standar kompetensi guru akan dinaikan menjadi 65, berarti guru kita ini harus terus belajar untuk meningkatkan kompetensinya," ujarnya.

Dikatakannya, dengan standar nilai komptensi pada 2016 yakni 65, maka sedikit sekali guru di Pangkalpinang yang memasuki standar minimal untuk kompetensi tersebut.

"Untuk itu kami akan terus melakukan penguatan termasuk anggaran di APBD untuk peningkatan kompetensi guru, walaupun kompetensi yang dinilai cuma dua yakni komptensi pedagogik dan profesional," katanya.

Ia mengatakan, kompetensi guru tersebut dilakukan untuk PNS dan swasta. Menurutnya, kompetensi guru ini sangat baik dilakukan, karena jika gurunya berkometensi tinggi maka anak didiknya juga akan memiliki kompetensi yang tinggi pula. Ini yang kami dorong terus supaya guru-guru ini terus meningkatkan komptensinya," ujarnya.

Ia meminta kepada guru-guru yang mendapat tunjangan profesi, diharapkan dapat menyisihkan tunjangan itu sebesar 25 persen untuk peningkatan kompetensi mereka.

"Uang yang disisihkan untuk peningkatan kompetensi itu bisa digunakan untuk mengikuti seminar, membeli buku, membeli laptop, menyambung internet agar mereka bisa membuat pelajaran berbasis internet dan mereka tidak tertinggal zaman," katanya.

Ia menilai upaya yang mereka lakukan itu supaya kedepannya para guru ini bisa melahirkan penerus yang memiliki kompetensi, punya daya saing apalagi saat ini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Pendidik di Pangkalpinang ini kan sudah berbasis IT semua, apalagi kita juga sudah deklarasikan Pangkalpinang Digital Class, ASEAN Digital Class. Kita juga sejak 2008 sudah deklarasikan Pangkalpinang Education Cyber City. Dengan ASEAN Digital class, anak-anak kita juga bisa ikut mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh guru Vietnam, Thailand dan negara lainnya, sehingga kita tidak tertinggal dengan negara-negara itu," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016