Muntok (Antara Babel) - Sekitar 30 warga Kecamatan Tempilang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendatangi Kantor Bupati Bangka Barat dan mendesak pemerintah mencabut keputusan penghentian aktivitas tambang liar di Laut Tempilang.

"Terima kasih kepada bupati yang telah bersedia menerima kedatangan kami, kami ke sini ingin beraudensi pascapertemuan di Kantor Camat Tempilang, pada Selasa (6/12)," kata pengurus tambang Laut Tempilang, Marsat di Muntok, Rabu.

Menurut dia, pascapenghentian tambang inkonvensional di Laut Tempilang oleh Bupati bersama Kapolres AKBP Hendro Kusmayadi cukup berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di daerah itu.

"Perekonomian masyarakat terasa menurun, pasar sepi," kata dia.

Ia berharap, seiring berjalannya negosiasi dengan kelompok nelayan kontratambang, pihak penambang masih bisa melakukan aktivitas penambang.

"Kami harap sambil bernegosiasi dan duduk bersama dengan nelayan yang menolak tambang, penambangan di lokasi itu tetap jalan agar tidak berdampak pada masyarakat," katanya.

Hal ini disampaikan Marsat pada saat pertemuan antara puluhan warga yang mengatasnamakan kelompok panitia dan penambang inkonvensional apung bersama Bupati Parhan Ali didampingi Plt Sekda Bangka Barat Effendi terkait polemik pro dan kontra tambang liar bijih timah di perairan Laut Tempilang.

Perwakilan nelayan protambang Desa Airlintang, Mirwan alias Wawan mengatakan, akan tetap mendukung aktivitas penambangan di Laut Tempilang seiring semakin menurunnya perekonomian di daerah itu.

"Kami selama ini jual jasa sebagai penjaga malam untuk penghasilan tambahan selain sebagai nelayan," katanya.

Dengan penghentian operasi penambangan di Laut Tempilang, dia khawatir ekonomi masyarakat di daerah itu akan terus menurun.

Bupati Bangka Barat Parhan Ali menerima seluruh masukan dari para penambang untuk dijadikan pertimbangan karena seluruh warga baik yang pro dan kontra tetap sebagai warga Bangka Barat.

"Namun kami tetap pada komitmen awal yakni menghentikan aktivitas tambang inkonvensional di Laut Tempilang, seperti yang telah kami sampaikan bersama Kapolres sehari lalu," kata dia.

Ia mengatakan, kondisi di lapangan saat ini memang cukup dilematis, namun dirinya tetap pada pendirian awal sesuai keputusan pada pertemuan kemarin.

"Untuk menjaga situasi tetap aman dan tertib, kami minta para penambang tetap tidak melakukan aktivitas penambangan," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016