Padang (Antar Babel) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya masih menunggu penyelidikan jatuhnya pesawat C-130 Hercules di Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu (18/12).

"Lagi diselidiki dulu. Kita selidiki dulu baru bicara. Jangan bicara dulu, nanti lebay. Apa sebabnya (jatuhnya pesawat)?," katanya seusai peringatan Hari Bela Negara di Kota Padang, Senin.

Sebelumnya, Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak Kolonel Pnb Arief Widianto mengungkapkan, tim panitia penyidik kecelakaan pesawat udara (PPKPU) Markas Besar TNI Angkatan Udara tiba di Wamena Senin (19/12) dan langsung menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat C-130 Hercules tersebut.

Ia mengatakan, setiap kecelakaan pesawat milter akan diselidiki sesuai prosedur bertujuan untuk mengungkap secara detail apa yang mengakibatkan jatuhnya pesawat angkut TNI AU itu.

"Untuk mengetahui apa penyebab pastinya  tim investigasi Mabes TNI AU akan ke lokasi melihat langsung tempat kejadian," katanya.        
Danlanud berharap, dengan adanya penyelidikan tim investigasi Mabes TNI AU akan mengungkap jelas faktor penyebab jatuhnya pesawat angkut TNI jenis C-130 Hercules di pegunungan Wamena.

Pesawat nahas itu membawa 12 kru dan 1 penumpang yang  dinyatakan meninggal dunia diantaranya Instruktur Penerbang Mayor Pnb Marlon Ardiles Kawer, Penerbang BR Kapten Pnb Hontian F. Saragih. Penerbang II Lettu Pnb Hanggo Fitradhi, Navigator I Lettu Nav Arif Fajar Prayogi.

Juru Radio Udara Peltu Lukman Hakim, Juru Mesin Udara I Peltu Suyata, Juru Mesin Udara II Peltu Kusen, Juru Mesin Udara II Serma Kudori, Load Master I Peltu Agung Tri W, Load Master II Pelda Agung S, Load Master II Serma Fatoni, Extra Kru Serda Suyanto serta satu penumpang Kapten Lek Rino anggota satuan radar 242/Kosek IV Hanudnas Biak.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016